Pohon Tertua di Dunia
Begini Penampakan Pohon Tertua di Dunia, Ditaksir Berusia 5.484 Tahun, Batangnya Berdiamer 4 Meter
Ini penampakan pohon tertua di dunia, Cemara Patagonian yang ditemukan di Taman Nasional Alerce Costero, Chile. Diameter batang pohon mencapai 4 meter
BANJARMASINPOST.CO.ID - Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan satu penemuan pohon yang diduga tertua di dunia.
Pohon jenis Cemara Patagonian tersebut di temukan Taman Nasional Alerce Costero, Chile bisa jadi merupakan pohon tertua di dunia.
Usia pohoin ini pun bikin tekejut. Yakni diperkirakan berumur 5.484 tahun atau melampau 600 tahun dari pemegang rekor pohon tertua di dunia saat ini.
Bahkan batang pohon ini mencapai diameter 4 meter.
Baca juga: Peneliti Temukan Naga Terbang Raksasa, Disertai Dengan Sayap, Hidup Sekitar 146 Juta Tahun Lalu
Baca juga: Lihat Penampakan Bangkai Cumi-cumi Raksasa di Pantai Afrika Selatan, Panjang Tentakel 3,5 Meter
Hal ini berdasarkan sebuah studi baru yang dilakukan oleh Dr Jonathan Barichivich, ilmuwan Chile di Climate and Environmental Sciences Laboratory di Paris mengungkap, pohon cemara di taman nasional Alerce Costero Chile bisa jadi merupakan pohon tertua di dunia.
Maisa Rojas yang menjadi menteri lingkungan Chile dan anggota Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim PBB pun menyebutkan, berita ini sebagai penemuan ilmiah yang luar biasa.
Dikutip dari Guardian, Minggu (29/5/2022), Cemara Patagonian (Fitzroya cupressoides) tersebut merupakan tumbuhan runjung asli Chile dan Argentina yang termasuk dalam keluarga yang sama dengan sequoia raksasa dan kayu merah.
Pohon ini tumbuh sangat lambat, tetapi dapat mencapai ketinggian hingga 45 meter.
Pada tahun 2020, Barichivich mengambil sampel dari pohon yang juga disebut dengan Alerce Milenario itu. Tetapi, alat yang ia gunakan dapat mencapai intinya.
Ia kemudian menggunakan model komputer untuk mempertimbangkan faktor lingkungan dan variasi acak untuk menentukan umur pohon.
"Metode ini memberi tahu kita bahwa 80 persen dari semua kemungkinan, usia pohon tersebut lebih dari 5.000 tahun. Hanya ada peluang 20 persen bahwa pohon lebih muda," ungkap Barichivich.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Rabu 1 Juni 2022, 22 Wilayah Berpotensi Hujan, Diantaranya Jakarta, Banten & Kalsel
Baca juga: Dasyatnya Manfaat Minum Air Putih Pagi Hari, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Kesehatan Kulit
Namun, Barichivich sendiri belum melakukan perhitungan penuh dari lingkaran pertumbuhannya. Sehingga, Barichivich belum secara resmi menerbitkan perhitungannya dalam jurnal. Ia pun berharap segera bisa merilisnya dalam beberapa bulan mendatang.
"Jika membandingkannya dengan pohon-pohon yang sudah berumur, di mana kita menghitung semua cincinnya, itu bisa menjadikannya salah stau pohon tertua yang hidup di planet ini," papar Barichivich.
Bila temuannya terbukt,i maka Alerce Milenario akan melampaui pinus bristlecone di California yang berumur 4853. Pohon yang dikenal sebagai Methuselah itu, saat ini dianggap sebagai pohon tertua.
Sementara itu si Kakek Buyut sendiri tumbuh menjulang di atas lembah yang sejuk dan lembab di taman nasional Alerce Costero. Celah-celahnya yang berbonggol-bonggol melindungi lumut dan tanaman lainnya.