Berita Batola

TMMD ke-113 Kodim 1005/Barito Kuala Perbaiki Jalan Utama, Anak Sekolah Tak Lagi Berkubang Lumpur

Petani ini mengaku senang, sejumlah program yang digalakkan Satgas TMMD ke-113 Kodim 1005/Barito Kuala membawa dampak yang baik.

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri
Peninjauan tugu perbatasan dan tanda berlangsungnya program TMMD oleh Dandim 1005 Barito Kuala, Letkol Arm Ari Priyudono di perbatasan Desa Karang Mekar, Kecamatan Mekarsari. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Selasa (7/6/2022) pagi itu, Abdul Khair semringah saat dijumpai di teras rumahnya yang beralamat di Desa Karang Mekar, RT 6, Kecamatan Mekarsari, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

Tanpa berbelit-belit, ia nyerocos menjawab saat ditanya mengenai kondisi desanya yang saat ini menjadi sasaran berlangsungnya program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-113 Kodim 1005 Barito Kuala.

Lelaki yang sehari-hari bertani padi ini mengaku senang, sejumlah program yang digalakkan prajurit yang menyambangi desanya bakal membawa dampak yang baik bagi masyarakat.

"Program yang paling kami nantikan adalah perbaikan jalan utama ini, karena sudah puluhan tahun belum tersentuh dan kondisinya rusak parah," cerita Khair.

Ia pun membeberkan, jalan sepanjang 5 Km yang membentang di desanya sangat vital perannya.

Selain akses utama warga menuju kecamatan atau kabupaten berurusan, akses ini juga me jadi penopang ekonomi masyarakat.

Baca juga: TMMD ke-113 di Batola, Satgas Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting Desa Karang Mekar

Baca juga: Kunjungi Desa Karang Mekar Batola, Danrem 101/Antasari Pantau Progres TMMD ke-113

Seperti menuju lahan persawahan dan mengangkut hasil panen.

Selain itu, jalan selebar 3 meter ini juga menjadi akses alternatif masyarakat Kecamatan Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas menuju Banjarmasin melalui Kecamatan Mekarsari.

"Tapi yang paling melegakan bagi saya, dengan diperbaikinya jalan ini anak-anak tidak lagi berkubang lumpur saat menuju sekolah," ucap Khair.

Karena di beberapa tahun terakhir, lanjutnya, yang dialami anak-anak sangat memprihatinkan.

Belum sampai di sekolah sudah terlihat kotor. sepatu, kaos kaki dan celana kadang belepotan tanah dan lumpur saat berusaha melintasi jalan yang rusak.

"Bahkan sering, hanya karena berusaha menghindari jalan yang tergenang air, anak sekolah yang menaiki sepeda terjatuh dan urung pergi ke sekolah karena terlanjur kotor," beber ayah tiga anak ini.

Kondisi tersebut gambaran yang terjadi pada musim hujan.

Kubangan air menghiasi di puluhan titik badan jalan, belum lagi sebagian sisi jalan melebar akibat pengendara yang berusaha memilih jalur yang lebih aman.

Saat diterpa cuaca terik nan panas, tidak jarang di sepanjang jalan ini dilanda gumpalan debu yang menggangu kenyamanan pengendara yang melintas.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved