Religi

Keutamaan Melaksanakan Shalat Hajat, Berikut Niat dan Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Berikut in niat dan tata cara Shalat Hajat. ustadz Adi Hidayat berikan penjelasan tentang shalat sunnah ini

Editor: M.Risman Noor
HO/Humas Pemkab HSU
Pemerintah daerah Hulu Sungai Utara (HSU) gelar shalat hajat dalam rangka Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2018. 

Tata cara shalat hajat yakni sama dengan shalat sunnah dua rakaat lainnya. Diawali Takbiratul Ihram dan diakhiri salam.

Namun Ustadz Adi Hidayat menekankan, agar shalat tersebut dilakukan secara benar dan khusyu.

Ustadz Adi Hidayat jelaskan soal tata cara Shalat Hajat (Captute Chanel Dunia Islam)

Dalil shahih tentang shalat hajat adalah sebagai berikut:

أَنَّ رَجُلاً ضَرِيرَ الْبَصَرِ أَتَى النَّبِيَّ فَقَالَ: ادْعُ اللهَ لِي أَنْ يُعَافِيَنِي. فَقَالَ: إِنْ شِئْتَ أَخَّرْتُ لَكَ وَهُوَ خَيْرٌ وَإِنْ شِئْتَ دَعَوْتُ. فَقَالَ: ادْعُهْ. فَأَمَرَهُ أَنْ يَتَوَضَّأَ فَيُحْسِنَ وُضُوءَهُ وَيُصَلِّىَ رَكْعَتَيْنِ وَيَدْعُوَ بِهَذَا الدُّعَاءِ: اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ. يَا مُحَمَّدُ، إِنِّي قَدْ تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هَذِهِ لِتُقْضَى. اللَّهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ

Seorang buta datang kepada Nabi lalu mengatakan, “Berdoalah engkau kepada Allah untukku agar menyembuhkanku.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Apabila engkau mau, aku akan menundanya untukmu (di akhirat) dan itu lebih baik. Namun, apabila engkau mau, aku akan mendo’akanmu.” Orang itu pun mengatakan, “Do’akanlah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menyuruhnya untuk berwudhu dan memperbagus wudhunya serta shalat dua rakaat kemudian berdoa dengan doa ini, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabiyyurrahmah. Wahai Muhammad, sesungguhnya aku menghadap kepada Rabbku denganmu dalam kebutuhanku ini agar ditunaikan. Ya Allah, terimalah syafa’atnya untukku.” (HR. Ibnu Majah no. 1385 dan Tirmidzi no. 3578. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Baca juga: Hukum Jual Beli Ketika Shalat Jumat, Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Dalam riwayat tersebut seorang buta yang menghampiri Nabi Muhammad SAW untuk meminta pertolongan.

Orang tersebut memohon kepada Rasul agar bisa membantunya berdoa demi kesembuhan matanya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, orang tersebut sebenarnya sudah dipastikan mustahil untuk bisa melihat lagi.

Maka diberikan pilihan oleh Nabi untuk bisa melihat sekarang atau ditangguhkan sampai di surga kelak. Hal itu karena ketika dia buta, otomatis tidak akan bisa melihat maksiat.

Akan tetapi, orang tersebut meminta untuk disembuhkan saat itu juga agar bisa melihat dunia dan seisinya.

Maka, Nabi Muhammad menyuruhnya untuk mengambil wudhu kemudian melaksanakan shalat hajat dua rakaat.

Setelah itu, baru orang itu memanjatkan doa dengan bimbingan langsung dari Rasulullah SAW.

Syukuran sekaligus Shalat Hajat dalam rangka peringatan dua tahun kepemimpinan Noormiliyani – Rahmadi, di rumah jabatan Bupati Batola di Jalan Pangeran Antasari Nomor 1 Marabahan, Senin (04/11/2019) malam.
Syukuran sekaligus Shalat Hajat dalam rangka peringatan dua tahun kepemimpinan Noormiliyani – Rahmadi, di rumah jabatan Bupati Batola di Jalan Pangeran Antasari Nomor 1 Marabahan, Senin (04/11/2019) malam. (Humas Pemkab Batola)

"Atas Nabi yang penuh rahmat ini, tolong jadikan syafaatnya untukku sembuhkan aku dengan syafaat Nabi Muhammad SAW," ujar Ustadz Adi Hidayat menjelaskan isi doa tersebut.

Setelah berdoa, seketika Allah mengabulkan dengan memberikan karunia kepada matanya untuk melihat.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved