Kabar DPRD Tanah Laut

Komisi III DPRD Tala Soroti Belum Tuntasnya Jembatan di Jalan Poros Desa Kintap Kecil

Belum tuntasnya pembangunan jembatan di Kintap Kecil Tala jadi perhatian Komisi III DPRD Tala membidangi pembangunan infrastruktur.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
ARKANI UNTUK BPOST GROUP
Anggota DPRD Tala saat meninjau proyek pembangunan jembatan di Desa Kintap Kecil, Oktober 2021 lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pembangunan jembatan di jalur jalan poros di wilayah Desa Kintap Kecil, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), hingga kini tak kunjung tuntas.

Hal itu mendapat perhatian khusus Komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tala Rahmanudin yang membidangi pembangunan infrastruktur.

Pasalnya jembatan tersebut berada di jalan poros yang menghubungkan Tala dengan daerah lain yakni Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Kotabaru, serta dari Grogot (Kalimantan Timur).

Apalagi saat ini Ibu Kota Negara (IKN) baru berada di Kalimantan Timur sehingga keberadaan jalur protokol tersebut kian vital.

Baca juga: Eksekutif Sampaikan Tiga Raperda, Ketua DPRD Tanahlaut Sarankan Imbangi Raperda Penggenjot PAD

Arus lalu lintas bakal makin meningkat di koridor timur Tala tersebut

"Kami harapkan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Kalsel yang menangani pembangunan jembatan di Kintap Kecil tersebut agar segera merampungkan proyek tersebut," ucapnya, Selasa (21/6/2022).

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan (dapil) 2 yang meliputi Kecamatan Kintap, Jorong, dan Batu Ampar dirinya turut berkepentingan untuk menyuarakan aspirasi masyarakat setempat. Terlebih pembangunan jembatan tersebut telah cukup lama yakni sejak 2021 lalu.

RAHMANUDIN, anggota Komisi 3 DPRD Tala
RAHMANUDIN, anggota Komisi 3 DPRD Tala (Arkani untuk BPost)

Dikatakannya, hingga saat ini pembangunan jembatan tersebut baru terealisasi setengah badan jembatan (satu lajur) yakni sisi kanan jika dari arah Pelaihari ke Sungai Danau.

Sedangkan sisi sebelahnya tak kunjung tertangani.

Jembatan tersebut, papar Rahmanudin, juga berada di kawasan permukiman penduduk.

"Karena itu dari sisi keamanan juga cukup riskan karena di sekitarnya banyak rumah warga. Ketika warga keluar masuk menuju halaman rumah lalu pada saat bersamaan ada kendaraan yang turun dari jembatan, itu cukup riskan," sebutnya. (AOL)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved