Religi
Nilai Pahala Idul Adha dari Hewan Kurban Berkualitas Terbaik, Ustadz Adi Hidayat: Cari yang Gemuk
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan nilai pahala berkurban menggunakan hewan ternak yang bagus dan gemuk.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ - ٣
inna syāni`aka huwal-abtar
Artinya: Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).
"Nahar dalam Bahasa Araba sepakat digunakan untuk hewan unta. Hewan sembelihan yang tingkatnya paling tinggi dan paling baik, paling bagus, paling besar adalah unta yang memberikan banyak manfaat," tuturnya.
Ia menambahkan dengan anggaran yang bisa dikeluarkan cari hewan kurban yang paling bagus.
Baca juga: Dua Calon Haji dari Kalimantan Selatan Diterbangkan dari Jakarta ke Arab Saudi
"Jika harta kita cukup berlebih, maka dengan harta itu cari yang paling terbaik, cari yang paling bagus, gemuk, dan paling banyak manfaatnya. Maka dari keihklasan kita untuk berkurban itu, hal itu yang bisa menjadikan pahala menjadi berlipat," ucap UAH.
Dengan semakin berlipat dan beratnya pahala yang diterima maka akan memunculkan keridhoan Allah SWT dan menutupi kesalahan-kesalahan umatnya.
Barangkali hal ini yang dimaksud kendaraan di akhirat bagi yang melaksanakan kurban, dalam konteks amalnya bukan hewannya.
Hal ini sebagaimana termaktub dalam Surat Al-Hajj Ayat 37
لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُحْسِنِينَ
Lay yanālallāha luḥụmuhā wa lā dimā`uhā wa lākiy yanāluhut-taqwā mingkum, każālika sakhkharahā lakum litukabbirullāha 'alā mā hadākum, wa basysyiril-muḥsinīn
Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Meski hadist yang menyatakan hewan kurban jadi kendaraan di akhirat adalah lemah atau dhoif, namun ada isyarat atau makna yang menunjukkan kiasan yakni pemahaman memperbagus hewan kurban supaya pahalanya banyak.
"Dan dengan pahala itu adalah kendaraan terbaik menuju surga dengan rahmat Allah SWT," pungkas Ustadz Adi Hidayat.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
