Gramedia

Orangtua Wajib Tahu! Keperluan Anak yang Harus Dipenuhi untuk Hadapi PTM 100 Persen

Anak masuk sekolah dengan pola Pembelajaran Tatap Muka (PTM) saat masih pandemi, orangtua harus mengetahui keperluannya agar terhindari dari Covid-19

Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD RAHMADI
Suasana lorong kelas di SMAN 1 Banjarmasin, saat masih melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas, beberapa waktu lalu. 

Namun, mau tidak mau anak harus mengetahui alasan mengapa mereka harus memakai masker, mencuci tangan, dan mematuhi protokol kesehatan yang lainnya, terutama ketika menghadapi PTM 100 persen.

Psikologis klinis Jacqueline Sperling, melalui laman kesehatan Harvard menyarankan agar sang buah hati harus diberi informasi yang cukup mengenai virus corona, namun tidak dibuat panik.

Lebih lanjut, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi menyebutkan, “Beri penjelasan yang jelas dan menggunakan bahasa anak. Orang tua juga dapat menggunakan media seperti buku, gambar-gambar, atau video, yang dapat membantu soal ini.”

Video atau gambar yang menarik, akan memudahkan anak dalam memahami bahaya serta cara pencegahan virus Covid-19. Selanjutnya, ajak anak untuk mempraktikan berbagai protokol kesehatan tersebut, di mana saja mereka berada.

Bantu si buah hati mengurangi rasa cemas kembali bersekolah

Anak cemas untuk kembali bersekolah (unsplash).
Anak cemas untuk kembali bersekolah.

Rasa cemas seringkali muncul menjelang hari dimana mereka harus kembali bersekolah, khususnya menghadapi PTM 100 persen.

Walaupun anak merasa gembira tidak sabar untuk bertemu teman-teman, dan segera ingin memakai sepatu dan tas baru, terkadang persaan cemas masih tetap menyerang mereka.

Rachel Busman, psikolog klinis Child Mind Institute menyebutkan bahwa, kembali masuk sekolah, menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk anak-anak.

Masa transisi tersebut, dapat membuat mereka stres, akibat perubahan lingkungan sosial, teman, guru, serta aktivitas dari yang sebelumnya.

Untuk menghadapi dan mencegah kondisi tersebut, orang tua dapat melakukan beberapa hal, diantaranya:
• Dengarkan si anak, jangan berkata bahwa Ia berlebihan
• Bangun kembali rutinitas secara perlahan, serta berikan semangat dan motivasi kepada si anak
• Bantu si anak untuk membuat rencana harian, sehingga semua kegiatan sehari-harinya menjadi tenang dan teratur
• Minta untuk seluruh anggota rumah untuk tidak menakut-nakuti si anak
• Ingatkan anak bahwa Ia pernah melalui transisi yang sama, dan berhasil melaluinya

Persiapkan si anak untuk kembali dapat bersosialisasi dengan baik

Anak bersosialisasi dengan teman-temannya (unsplash).
Anak bersosialisasi dengan teman-temannya.

Usaha anak untuk kembali bersosialisasi dengan guru, serta teman-teman sebayanya, bukanlah hal yang mudah. Terlebih ketika si anak harus kembali untuk melaksanakan PTM 100 persen.

Dilansir dari edukasi.kompas.com, para orang tua sangat dianjurkan untuk memperhatikan kondisi kemampuan sosial anak pada masa transisi ini.

Anak yang memiliki masalah dalam berinteraksi dengan teman sebayanya, akan mengalami guncangan emosi besar.

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan kembali kemampuan sosialisasi anak, di antaranya:
• Berikan kesempatan anak untuk berkumpul dan berekspresi bersama teman-temannya
• Jadilah role model yang baik bagi si anak, karena anak akan mencontoh perilaku dan sikap orang tuanya ketika mereka bersosialisasi
• Buatlah suasana sosialisasi dalam keluarga yang terbuka
• Ajarkan kembali etika bergaul yang baik
• Jangan over-protective kepada anak
• Dukung dan tingkatkan rasa percaya diri anak ketika mereka bersosialisasi
• Membiasakan budaya komunikasi yang interaktif kepada anak

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved