Bank Kalsel
Obligasi Bank Kalsel Bersama Dekranasda Banjarbaru, Bincang Bangkitkan Ekonomi Daerah & Brand Lokal
Obligasi Bank Kalsel bersama Ketua Dekranasda Banjarbaru, Vivi Zubedi bincang bagaimana meningkatkan perekonomian daerah dan mem-branding produk lokal
Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Banjarbaru terus berbenah agar mampu menjadi pendorong kebangkitan ekonomi di kota Idaman.
Pembenahan antara lain membuka lebar pintu Dekranasda dan mem-branding produk lokal.
Lebih jelasnya langkah apa saja yang dilakukan pihak Dekranasda Banjarbaru yang diketuai Vivi Zubedi, diungkap dalam Obligasi (Obrolan Lintas Generasi) yang merupakan program tetap Bank Kalsel dan disiarkan live melalui Instagram; bankkalsel dan YouTube; Bank Kalsel.
Pada Obligasi episode 15 season 2 itu, obrolan dipandu oleh dua host dari Bank Kalsel yaitu Sulthan Yasfi dan Hilary Ligina.
Menurut Vivi yang juga Ketua TP PKK Banjarbaru, Ketua Bunda PAUD Banjarbaru dan fashion designer, sebenarnya banyak produk daerah yang layak jual.
"Sebagaimana di Banjarbaru, setelah dilantik saya adakan Workshop Standarisasi Produk Daerah. Tatkala produk kerajinan dari Banjarbaru dibawa ke Paris Fashion Show, langkah mem-branding ke dunia internasional itu membawa hasil, sehingga saat berpameran di Jakarta produknya pun laris manis," jelas Vivi.
Dalam hal mengangkat produk lokal yang sudah layak jual, memang menurut Vivi diperlukan branding. Dan setiap produk punya pasar sehingga harus cari dan mengenalkannya itu melalui branding.
"Analisa pasar, ternyata orang luar negeri itu suka produk yang eksotik. Makanya untuk produk sasirangan kita bikin yang kontemporer untuk memudahkan penetrasi pasar luar daerah. Sebab dengan motif sasirangan tradisional itu pasarnya hanya lokal. Terbukti saat sasirangan kontemporer diluncurkan secara live shopping ternyata yang beli banyak dari luar Kalsel," bebernya.
Lanjutnya, Dekranasda itu menghimpun pengrajin daerah untuk berkarya dan lebih menghasilkan secara ekonomi, makanya sangat terkait pula dengan Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan Dinas Pariwisata.
"Dulu ketika mendengar produk lokal, saya juga skeptis, sebab saya tidak tahu seperti apa produknya. Hal itu karena edukasi yang kurang, sebab itu hal ini kita benahi agar produk lokal dihargai dan Dekranasda sebagai wadahnya mau dikunjungi masyarakat," jelas Vivi.
Sebab itulah Vivi melakukan pembenahan pada galeri Dekranasda Banjarbaru yang berlokasi di Mess L belakang Museum Banjarbaru.
Branding dan trending produk dilakukan. Masyarakat yang ingin berkegiatan seni budaya maupun kerajinan dipersilakan menggunakan fasilitas Dekranasda Banjarbaru.
Dekranasda Banjarbaru juga menghadirkan kuliner berupa food court. Dengan adanya tempat makan minum sambil nongkrong di situ maka masyarakat mau datang tanpa diundang.
"Itu teknik marketing. Makanya ketika orang-orang makan dan minum mereka penasaran dengan galeri Dekranasda yang ada di situ sehingga berkunjung dan terjadi transaksi," kata Vivi.
Sistem digital transaksi harian juga diterapkan, sehingga data terkini berapa perputaran uang hari itu dan berapa jumlah pengunjung serta apa produk yang banyak diminati juga dapat jelas diketahui.
"Alhamdulillah langkah yang sudah kita lakukan ini memancing banyak Dekranasda di regional Kalimantan melakukan studi banding, karena kita dianggap sebagai role model," tandasnya. (AOL)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Vivi-Zubedi-Ketua-TP-PKK-Banjarbaru-saat-acara-Obligasi-Bank-Kalsel.jpg)