Berita Banjarbaru
Keringanan Retribusi Pasar Bauntung Banjabaru Tak Diperpanjang, Begini Respons Pedagang
Pemerintah Kota Banjarbaru memastikan takkan memerpanjang keringanan pembayaran retribusi bagi pedagang Pasar Bauntung Banjabaru
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pemerintah Kota Banjarbaru memastikan takkan memerpanjang keringanan retribusi bagi pedagang Pasar Bauntung Banjabaru.
Setelah sebelumnya keringanan retribusi dengan potongan 45 hingga 55 persen diberlakukan dari Januari hingga Juni ini.
Kepala UPT Pasar Bauntung Banjabaru, Adi Royan Kamis (30/6/2022) mengatakan jika sudah jauh-jauh hari pihaknya menyampaikan ke pedagang jika keringanan biaya retribusi hanya sampai 30 Juni 2022. Artinya pedagang harus bersiap untuk membayar biaya retribusi secara penuh.
"Berdasarkan pengajuan keringanan biaya retribusi yang dimohonkan sekitar 370 pedagang yang kita berikan potongan dari 45 sampai 55 persen berakhir di hari ini, dan mulai Juli pedagang harus membayar retribusi penuh," jelasnya.
Baca juga: Setahun Ditinggalkan Pedagang, Eks Pasar Bauntung Banjarbaru Akan Dijadikan Ini
Baca juga: Pedagang Pasar Pagi Bertahan di Eks Pasar Bauntung Banjarbaru, Ketua RT Sebut Atas Persetujuan Warga
Melihat kondisi Pasar Bauntung Banjabaru yang kini juga sudah mulai meningkat jumlah pengunjung dan konsumennya, Adi Royan optimis pedagang mampu membayar retribusi secara penuh.
Hingga enam bulan pertama 2022 ujar Adi Royan UPT Pasar Bauntung Banjabaru juga sudah mencapai target yakni Rp 2 miliar setahun.
"Kemarin kita sudah di Rp 1,1 dan hari ini kemungkinan akan bertambah lagi, dan angka ini sudah melebihi target kita di 2022," tambahnya.
Terkait adanya tunggakan pedagang, Adi Royan membenarkan jika tetap ada pedagang yang menunggak retribusi.
"Prosentasenya sekitar 30 persen yang menunggak," ujarnya.
Meski begitu, pihaknya terus berkoordinasi dengan paguyuban dan kerukunan pedagang untuk bisa membantu agar pedagang yang menunggak bisa membayar tunggakan retribusinya.
Selain tunggakan di Pasar Bauntung Banjabaru yang baru, UPT ujar Adi Royan juga masih bertanggungjawab atas tunggakan di pasar yang lama.
"Tapi Alhamdulillah kita berhasil mengurangi jumlah tunggakan dari sebelumnya sekitar Rp 5 miliar menjadi Rp 2 miliar," katanya.
Terpantau Pasar Bauntung Banjabaru cukup ramai saat pagi hari hingga menjelang pukul 12.00 Wita. Namun untuk los tertentu misalnya sayur dan kue mulai tutup saat siang hari.
Sedangkan los ikan, sembako dan pakaian masih tampak masih tampak hingga siang hari.
Sementara salah satu pedagang di Pasar Bauntung Banjabaru, Rizal mengaku mengikuti aturan yang berlaku.
"Kami sudah diberikan keringanan kemarin juga sudah bersyukur, kalaupun sudah tidak diperpanjang lagi, ya sudah, bayar full," katanya.
Saat ini ujar pedagang sembako ini pembeli di Pasar Bauntung Banjabaru sudah mulai banyak dari awal dibuka. Ia berharap agar terus ada upaya Pemko Banjarbaru agar jumlah pengunjung bisa terus ditingkatkan.
"Kalau dibandingkan dengan pasar yang lama tentu tidak adil, pasti banyak di yang lama, tapi ini juga sudah lumayan karena tempatnya lebih nyaman," urainya.
Sedangkan pedagang kue, Zuraida mengatakan juga mengikuti aturanhyang berlaku.
"Kalau bisa diperpanjang ya diperpanjang saja, tapi kalau memang tidak bisa ya sudah, kita ikut saja, yang penting tetap bisa jualan," katanya.
Baca juga: Pedagang Pasar Bauntung Banjarbaru Minta Sewa Toko Diturunkan 50 Persen, Sekda : Tarif Sesuai Perda
Total pedagang di Pasar Bauntung Banjabaru sendiri ada 880 pedagang. Namun tak semua mengajukan keringanan biaya retribusi karena pengajuan keringanan dilakukan secara perorangan.
Sebagai informasi, besaran tarif di Pasar Bauntung terbagi beberapa kategori harga. Semisal yang termurah ada di los basah dan kering yang berkisar dari Rp200-300 ribu per bulannya.
Lalu, untuk toko berukuran 3×3 dipatok tarif retribusi sejumlah Rp405 ribu, untuk toko 3×6 dipatok Rp810 ribu dan yang termahal yakni ruko dua lantai dengan nominal Rp 1.760.000.
(Banjarmasinpost.co.id / Milna Sari)
