Gempa di Kalimantan Barat
Gempa Berkekuatan M 5.0 Guncang Ketapang Kalbar, Tak Berpotensi Tsunami Warga Diminta Waspada
BMKG ungkap Gempa terjadi di Kabupaten Ketabang, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (1/7/2022) pagi, Gempa tak berpotensi timbulkan Tsunami
BANJARMASINPOST.CO.ID - Gempa terjadi di wilayah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) Jumat (1/7) pukul 05.09 WIB.
BMKG mencatat kekuatan Gempa di Kabupaten Ketapang tersebut yakni magnitudo 5.0. Gempa sendiri tak berpotensi Tsunami.
Meski begitu BMKG meminta masyarakat untuk waspada terhadap Gempa susulan. Dan belum diketahui apakah ada kerusakan akibat Gempa di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat tersebut.
Menurut pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 2.57 lintang selatan (LS), 109.98 bujur timur (BT), atau tepatnya 126 kilometer barat daya Ketapang, Kalbar.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini Kamis 30 Juni 2022, Banjarmasin dan 16 Wilayah Waspada Angin Kencang
Baca juga: Terkuak Motif Pembunuhan Mayat di Kali Pesanggrahan, Pelaku Mengaku Dendam & Sedekahkan Uang Korban
Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer, lapor BMKG.
Gempa tersebut tidak menimbulkan potensi tsunami, tetapi BMKG mengimbau masyarakat sekitar tetap berhati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi.
Lebih lanjut, berikut langkah-langkah mitigasi gempa:
Sebelum Terjadi Gempa
1. Mengenali struktur rumah
Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa (longsor, liquefaction dll);
Mengenali struktur rumah dapat memudahkan Anda mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan agar terhindar dari bahaya gempa.
Baca juga: 7 kebiasaan Ini Bisa Memperpanjang Umur, Diantaranya Tak Lewatkan Sarapan Hingga Berolahraga
Baca juga: Niat dan Tata Cara Puasa Arafah Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat, Isi Dengan Perbanyak Taubat
gempa ketapang kalimantan barat
Gempa bumi M 5.0 mengguncang ketapang pada Jumat (1/7/2022) pagi.
2. Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja
Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi gempa ketika berada di temat kerja.
Dengan memahami setiap sudut ruangan, maka Anda sudah mengetahui tempat paling aman untuk berlindung.
3. Belajar melakukan P3K
Ketika terjadi gempa atau bencana lain di tempat umum yang tersedia P3K atau alat sejenis, maka Anda dapat menggunakannya.
Belajarlah menggunakan alat pemadam kebakaran.
Selain itu, catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa.
4. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja dan tinggal
Perabotan (lemari, cabinet, dll) sebaiknya diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa.
Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
Baca juga: Waktu Shalat Dhuha Dijabarkan Ustadz Abdul Somad, Satu Keutamannya Sama Dengan Sedekah
Pastikan untuk selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

5. Atur posisi benda berat di rumah
Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa adalah akibat kejatuhan material.
Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa terjadi (misalnya lampu dll).
6. Persiapkan alat mitigasi
Persiapkan benda-benda yang Anda butuhkan ketika terjadi bencana gempa.
Beberapa alat yang harus Anda siapkan adalah Kotak P3K, Senter/lampu baterai, Radio, Makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi gempa
1. Jangan panik
Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo'a kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
2. Jika Anda berada di dalam bangunan
Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll.
Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan.
Kemudian, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan
3. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll.
Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
4. Jika Anda sedang mengendarai mobil
Jika sedang mengendarai mobil, Anda harus keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
Kemudian, pergi menghindari bangunan atau benda-benda tinggi lainnya.
5. Jika Anda tinggal atau berada di pantai
Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
6. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan
Apabila terjadi gempa hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi gempa
1. Jika Anda berada di dalam bangunan
Jiak berada di dalam bangunan, maka Anda harus keluar dari bangunan tersebut dengan tertib.
Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa.
Periksa apa ada yang terluka di antara orang-orang yang bersama Anda dan diri Anda sendiri, lalu lakukan P3K.
Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
2. Periksa lingkungan sekitar Anda
Setelah terjadi gempa, sebaiknya Anda memeriksa keadaan di sekitar Anda untuk mencegah dampak negatif tambahan.
Berikut ini hal yang dapat Anda periksa:
- Periksa apabila terjadi kebakaran.
- Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
- Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
- Periksa aliran dan pipa air.
- Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll)
3. Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa
Sebaiknya, Anda tidak langsung masuk kembali ke bangunan setelah terjadi gempa, karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
4. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa
Jangan pergi ke dekat daerah yang baru saja terkena gempa, karena kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada, termasuk tetap hindari bangunan atau benda tinggi lainnya.
5. Mendengarkan informasi
Dengarkan informasi mengenai gempa dari radio (apabila terjadi gempa susulan).
Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gempa M 5.0 Guncang Ketapang Kalbar, BMKG Imbau Masyarakat Sekitar Waspada Gempa Susulan,
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post