Idul Adha 2022

Jantan Lebih Baik dari Betina, Ustadz Abdul Somad Ungkap Sunnah Memilih Hewan Kurban

Dalam melaksanakan kurban menggunakan hewan ternak untuk disembelih. Ustadz Abdul Somad menjelaskan hewan kurban jantan lebih baik daripada betina.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID/ROY
Suasana Pasar Hewan Saranghalang di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Provinsi Kalimantan Selatan, dua pekan lalu. Banyak pedagang yang membeli sapi di tempat ini untuk daging kurban pesanan dari daerah lain. Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan tentang hewan kurban. 

Dari yang telah disebutkan, hewan yang paling afdhol untuk disembelih sebagai hewan kurban yakni urutannya dimulai dari unta, lembu, domba, kemudia kambing.

UAS mengatakan hal tersebut berdasarkan hewan yang memiliki paling banyak daging.

"Tidak selamanya unta lebih afdhol dari lembu, sekarang ada lembu atau sapi yang lebih besar dari unta yakni sapi Australi, bisa sampai 1 ton Rp 100 juta," ungkapnya.

Karena itu Ustadz Abdul Somad menekankan bukan dilihat dari jenisnya, melainkan lebih banyak dagingnya untuk dibagikan ke penerima yang membutuhkan.

Sunnah-sunnah Berkurban

Ustadz Abdul Somad menjelaskan umat muslim dianjurkan memakan daging hewan kurban miliknya sendiri, usai shalat Idul Adha.

Tentunya selepas shalat Idul Adha langsung melakukan penyembelihan hewan kurban.

"Setelah dipotong maka makanlah. Yang dimakan hati hewan kurban, potong hatinya, cuci bersih, kasih perasan jeruk nipis, setelah hilang bau amis dikasih garam, tusuk, bakar, makan," ucap UAS.

Baca juga: Adab Menyembelih Hewan Kurban Dijabarkan Ustadz Khalid Basalamah, Simak Pula Syarat Sah Berkurban

Ia menambahkan, hal tersebut makanan pertama yang afdhol dimakan di tanggal 10 Zulhijah.

Namun, makan tersebut dilakukan setelah selesai shalat Idul Adha. Inilah perbedaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, dimana ketika ingin shalat Idul Fitri disunnahkan makan terlebih dahulu.

Sedangkan Hari Raya Idul Adha, selepas subuh disunnahkan tak makan, pergi ke mesjid shalat ied, selepas shalat pulang dan menyembelih hewan kurban, makanan pertama yang dimakan adalah hati hewan kurban tersebut.

Sunnah-sunnah lainnya berdasarkan ajaran Nabi Muhammad SAW, bagi yang ingin berkurban dilarang untuk mencukur bulu atau rambut yang ada di badan dan menggunting kuku.

Larangan tersebut berlaku pada 1-10 Zulhijah dan dihukumi sunnah atau tidak wajib.

"Hal tersebut bertujuan semacam terapi yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, dari tanggal 1-0 Zulhijah semua rambut dan kuku panjang, pada pagi harinya tanggal 10 semua dicukur dan digunting, maka akan memunculkan semangat baru," paparnya.

UAS menyerukan pentingnya mengetahui ilmu dan sunnah-sunnah dalam berkurban agar mendapat pahala berlipat dan dosa-dosa diampuni.

Pemeriksaan hewan kurban di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan. Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan tentang hewan kurban.
Pemeriksaan hewan kurban di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan. Ustadz Abdul Somad memberikan penjelasan tentang hewan kurban. (I GUSTI PUTU SUSILA)
Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved