Berita Banjarbaru
Tak Lagi Jadi Keluhan Orang, Pabrik Tahu Pertama di Banjarbaru Ini Manfaatkan Limbah untuk Pertanian
Berbeda dengan pengolahan limbah tahu di tangan Andi Subiyanto. Limbah tahu justru dimanfaatkan untuk keperluan lain tanpa dibuang.
Penulis: Milna Sari | Editor: M.Risman Noor
Andi Subiyanto melalui nama Bigas diambil dari kata Sehat arau Wigas (Bahasa banjar, Red) ditahun 2021 lalu, kembali produksi tahu dengan peralatan yang cukup modern.
Dari perebusan menggunakan ketel uap menggunakan kayu bakar, hanya membutuhkan waktu 5 menit dalam 10 kilogram kedelai saat perebusan.
"Alhamdulillah, sudah ada nama, kami tidak kesulitan dalam pemasaran," jelasnya.
Apa yang membedakan, tahu Guntung Payung begitu dikenal, Andi menjelaskan, karena rasa yang dihasilkan berbeda, lantaran air digunakan untuk perebusan berbeda dari sumber mata air. Terlebih, kawasan ini banyak guntung atau sumber air, sehingga tidak sulit dalam hal air.
"Air disini cukup jernih, dan rasa membedakan dengan air yang lain," jelasnya. (Banjarmasinpost.co.id / Milna Sari)