Religi
Hal Harus Dilakukan Sambut Tahun Baru Islam, Simak Imbauan Ustadz Adi Hidayat Jelang 1 Muharam
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan menyambut Tahun Baru Hijriyah 1444 H.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kurang dari dua pekan lagi menuju Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan menyambut Tahun Baru Hijriyah.
Tahun baru Islam disebut juga tahun baru Hijriyah, pergantian tahun dimulai pada 1 Muharram.
Dalam memaknai tahun baru Hijriyah, umat Islam hendaknya menjadi insan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Hal-hal apa saja yang harus dilakukan dalm menyambut tahun baru Hijriyah?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan penanggalan dalam kalender Islam senantiasa menghadirkan suatu momentum yang membawa kesa, pesan, dan hikmah dalam kehidupan.
Baca juga: Viral Video Sandal H Rhoma Irama Hilang, Badan Pengelola Masjid Raya Sabilal Muhtadin Lapor Polisi
Baca juga: Gelar Sosialisasi SDI, Plt Kadiskominfo : Portal Sajikan Data Lengkap dan Mudah Diakses
"Penanggalan dalam Islam mengikutkan pada satu momentum hijrah Nabi Muhammad SAW, sehingga setiap pergantian tahun nama momentum ini disematkan dengan nama Hijriyah," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Ia menguraikan hijrah bukan sekadar berpindah dan sekadar beralih tempat, tapi hijrah adalah sebuah komitmen yang dibangun oleh kesadaran, nurani, dan spiritual untuk berpindah ke keadaan yang lebih baik yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Di zaman dahulu di Mekkah, Nabi Muhammad SAW mengalami hal yang tidak kondusif untuk beribadah dengan baik, dan mempraktekkan nilai-nilai Islam yang luhur secara baik pula di kalangan masyarakat sekitar.
"Karena itu, Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW untuk berhijrah, membangun hubungan dengan Allah dengan cara beribadah secara lebih baik," terang pendakwah yang disapa UAH.
Spirit hijrah memberikan kesan bagi umat Islam yang telah berkomitmen dengan keislaman, maka berupaya menghadirkan suasana yang lebih baik dari sebelumnya.
Hal yang dapat dilakukan menyambut tahun baru Hijriyah yakni hijrah, caranya adalah meningkatkan ibadah-ibadah setiap harinya. Tak lupa berdoa di akhir dan awal tahun.
"Bagi yang jarang ke mesjid, berhijrah mengahdirkan suasana dekat dengan mesjid, yang jarang Tahajud berhijrah dengan cara membiasakan menunaikan shalat Tahajud," paparnya.
Yang belum terbiasa membaca Alquran, maka berhijrah dengan membiasakan diri untuk berinteraksi dengan Alquran.
Puncaknya, yang belum menampilkan ajaran Islam dengan baik, maka bisa berhijrah menampilkan ajaran Islam dalam setiap titian kehidupan,
Lisan, mata, telinga, hingga ke ujung kaki berislam, itulah hijrah sesungguhnya.
"Berhijrah menghadirkan tantangan tersendiri, misalnya kala di Mekkah dulu menjadi tantangan sekaligus ujian bagi masyarakat sekitar untuk mendekat kepada Allah. Hal ini memberikan pesan kepada kita, mendekat kepada Allah tidak semudah membalikkan telapak tangan," urai Ustadz Adi Hidayat.
Ia menambahkan, akan ada ujian untuk menguji keseriusan umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Misalnya bagi kaum muslimah yang belum berhijab atau menutup aurat secara sempurna, boleh jadi ada tantangan sekaligus pertanyaan dari orang-orang sekitar.
Hijrah menghasilkan interaksi sosial yang baik dan indah hingga membangun peradaban.
"Setiap tahun berganti setidaknya kita bisa mengevaluasi diri, untuk dapat menanamkan sifat-sifat dan nilai-nilai hijrah ke dalam diri kita disertai tekad yang dimiliki," tukas Ustadz Adi Hidayat.
Doa Akhir Tahun
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya:
“Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Baca juga: Prakiraan Cuaca 20 Juli 2022, Wilayah Kalimantan, Jawa Barat dan Banten Alami Cuaca Ekstrem
Doa Awal Tahun
Berikut bacaan doa Nabi Muhammad di awal tahun:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya:
“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)