Berita HST

Siswa MAN 1 Barabai Diajak Praktek Massal Membuat Eco Enzym, Ini Tujuannya

Sebanyak 310 siswa baru kelas X MAN 1 Barabai diajak membuat cairan Eco Enzym dari sampah organik

Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/hanani
Praktek massal membuat ecoenzym di MAN 1 Barabai, Selasa (19/7/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID,BARABAI-Praktek massal membuat Eco Enzym dilaksanakan di Mandrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Sebanyak 310 siswa baru kelas X, diajak membuat cairan serbaguna berbahan sampah organik dari kulit buah-buahan, Selasa (19/7/2022).

Kegiatan yang berlangsung di aula sekolah, dengan menghadirkan Ketua EcoEnzym Nusantara Kalimantan Selatan, Dr Akbar Rahman, yang juga dosen di Fakultas Teknik dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Sebelumnya, seluruh siswa baru tersebut diminta membawa botol bekas kemasan air mineral yang diisi air, kemudian diberi gula merah 100 gram.

Baca juga: DLH Kota Banjarmasin Semprot Ribuan Liter Eco Enzyme ke Udara

Baca juga: Mampu Atasi Risiko Pencemaran, GOW Tala Diberi Pelatihan Olah Limbah Dapur Jadi Eco Enzyme

Baca juga: Manfaatkan Sampah Organik, 70 Guru di HST Diajak Praktek Bikin Eco Enzyme

SIswa juga membawa sampah organic berupa kulit buah-buahan yang masih segar, seperti manga, melon, buah naga, nenas, pisang serta jenis kulit buah lainnya, atau pun sampah dari sayuran.

Semua bahan yang sudah ditentukan takarannya itu dimasukkan dalam botol yang sudah diberi air gula tadi, lalu diberi label nama pembuat serta tanggal dibuat.

Menurut Akbar Rahman, sampah dari buah-buahan tadi akan disimpan di suhu ruangan selama tiga bulan atau 90 hari, baru bisa menjadi EcoEnzym.

“Jadi membuatnya sangat mudah, tapi manfaat hasil yang didapat sangat banyak.  Mulai untuk produk kecantikan, Kesehatan, perawatan luka, menghiangkan kutil. Juga sebagai pupuk organic penyubur tanaman hias maupun tanaman pertanian,”jelas Akbar.

Dijeskan, ecoenzym adalah produk cairan dari hasil fermentasi sampah organic berupa buah dan sayuran tadi. Kepsek MAN 1 BArabai, H Soemiran, kepada banjarmasinpost.co.id, mengatakan, kegiatan melalui moment taaruf siswa mandrasah di lingkungan sekolah tersebut, merupakan edukasi kepada siswa baru.

“Mereka belajar di lingkungan sekolah Adiwiyata berbasis lingkungan hidup. Juga sebagai kepada dukungan Pemkab HST melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan, program pemanfaatan sampah organik dan pengurangan sampah plastik melalui program diet plastik,”kata Soemiran.

Hasil praktek siswa tersebut akan disimpan di ruang khusus di sekolah, selanjutnya produksi ecoenzym-nya dipakai untuk proyek menanam jahe merah di sekolah.

Baca juga: VIDEO Wanita Banjarmasin Bikin Pupuk Eco Enzyme dari Gula Merah dan Kulit Buah

Selain itu, melatih para siswa memanfaatkan sampah organic dan non organic, dan mendukung bank sampah. Sejak 2018, MAN 1 Barabai menjadi salah satu sekolah adiwiyata.

“Juga sebagai penerapan pogram merdeka belajar. Ke depan, akan kami manfaatkan lagi sampah organic untuk memenuhi kebutuhan pertanian di lingkungan sekolah,”jelas Soemiran.  

Sementara, para siswa baru MAN 1 Barabai terlihat antusias mengikuti praktek massal membuat ecoenzym tersebut. (banjarmasinpost.co.id/hanani)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved