Religi

Amalan Sunnah bagi Wanita Haid, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Dzikir yang Dibolehkan

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan amalan sunnah yang boleh dikerjakan wanita yang sedang haid.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Youtube Adi Hidayat Official
Ustadz Adi Hidayat 

BANJARMASINPOST.CO.ID -  Haid atau menstruasi adalah kodrat seorang wanita, di kala haid wanita dilarang melakukan ibadah wajib. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan amalan sunnah yang boleh dikerjakan wanita yang sedang haid.

Setiap bulan bagi wanita usia subur akan mengalami siklus haid. Ditandai keluarnya darah yang berwarna merah kecoklatan.

Wanita yang sedang menstruasi itu diharamkan untuk melakukan ibadah di antaranya shalat fardhu dan sunnah maupun puasa.

Meski begitu, perempuan haid tak berarti tak bisa sama sekali melakukan ibadah. Ada ibadah atau amalan tertentu yang masih bisa dikerjakan meski sedang menstruasi.

Baca juga: NEWSUPDATE - Eks Pemimpin FPI Rizieq Shihab Bebas dari Tahanan Hari Ini, Tak Ada Massa Dikerahkan

Baca juga: Keutamaan Muharram Dijabarkan Ustadz Khalid Basalamah, Bulan Baik untuk Ibadah bagi Umat Muslim

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan kaum muslimah yang dalam keadaan haid namun masih memikirkan ibadah, sedangkan ada perempuan dalam keadaan suci namun tidak shalat. Layaknya orang sakit yang masih memikirkan shalat dan ibadah, sedangkan orang yang sehat tidak beribadah.

"Masya Allah di luaran sana banyak yang sehat dan suci namun tidak shalat, sedangkan Anda sakit memikirkan ibadah, kalau ada nikmat yang seperti ini pertahankan, karena tidak mudah menemukan yang seperti ini, itu anugerah dari Allah SWT," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ceramah Pendek.

Bagi kaum hawa yang sedang haid, tidak diperbolehkan melaksanakan seluruh jenis shalat, baik fardhu maupun sunnah. Kedua, mengajak menyengaja membaca Alquran, khusus membaca Alquran bukan kalangan doa tertentu tidak diperkenankan dan para ulama sepakat soal ini.

Kendati demikian, jika yang dimaksudkan dzikir-dzikir doa dan sebagainya tidak terkait dengan Alquran, atau membaca Alquran yang terkait dengan doa masih dibolehkan.

"Termasuk ayat-ayat Alquran yang diposisikan sebagai dzikir, misalnya ayat kursi, Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas yang dianggap sebagai doa buka menyengaja membaca Alquran, itu masih boleh," paparnya.

Mengenal hal itu, para ulama tidak ada perbedaan pendapat atau khilaf.

Kabar baiknya, berdasarkan hadist Al-Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda, kalau seorang hamba punya uzur, bahkan uzurnya hanya safar atau perjalanan, tidak bisa melaksanakan amalan rutin sebagaimana selalu dikerjakan, maka karena uzurnya tetap dituliskan pahalanya secara sempurna.

Misalnya, seseorang terbiasa mengerakan shalat sunnah, ketika dalam perjalanan dalam keadaan yang mendesak dan padat, kemudian mampir ke mesjid dan mengerjakan shalat Jamak Qashar Zhuhur dan Ashar, dan tidak mengerjakan shalat sunnah, karena kebiasaan mengerjakan shalat sunnah, pahalanya tetap dituliskan sempurna walaupun tidak mengerjakan.

Berlaku untuk para perempuan yang di waktu sucinya sering beramal shaleh, baca Alquran, shalat sunnah, dan lainnya, saat haid, pahala tetap dituliskan tanpa dikurangi sedikitpun.

"Jadi rugi kalau seorang perempuan dalam keadaan sucinya, tidak mau mengerjakan amalan sunnah, cuma amalan fardhu saja, begitu haid yang dituliskan amalan fardhu saja, maka perbanyaklah amalan sunnah selagi dalam keadaan suci, hanya perempuan saja yang seperti ini, laki-laki tidak," tukas Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat beri penjelasan tentang amalan bagi wanita haid.
Ustadz Adi Hidayat beri penjelasan tentang amalan bagi wanita haid. (Capture Kanal youtube Adi Hidayat Official.)

Bacaan Ayat Kursi atau surat Al Baqarah ayat 255

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved