Berita Banjarmasin
Waspada Penyakit Cacar Monyet, Ketua IDI Wilayah Kalsel Paparkan Gejalanya
Ketua IDI Kalsel, Sigit Prasetia Kurniawan, menilai jika WHO tetapkan cacar monyet sebagai kondisi darurat maka sudah menjadi ancaman kesehatan global
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menetapkan penyakit cacar monyet (monkeypox) sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan (IDI Kalsel), dr Sigit Prasetia Kurniawan, Sp.PD, K-HOM, FINASIM, dengan status tersebut artinya cacar monyet sudah menjadi ancaman kesehatan global.
"Artinya, ada kemungkinan penyebaran yang cepat dan risiko fatalitas yakni risiko kemungkinan terjadinya kondisi fatal sampai kematian. Memang segera harus ada penanganan bersama dari seluruh negara-negara," kata dr Sigit, Rabu (27/7/2022).
Meskipun saat ini di Indonesia belum ada konfirmasi kasus cacar monyet, namun penyakit ini telah terkonfirmasi menjangkiti warga di dua negara di ASEAN yakni Singapura dan Thailand.
Dalam penanganan suatu wabah kata dr Sigit pada dasarnya ada tiga prinsip penting yang harus dilakukan yakni deteksi, penelusuran (surveillance) dan karantina.
Baca juga: Kuasa Hukum Tuding Penetapan DPO Mardani Bentuk Sabotase KPK, Ali Fikri : Sudah Sesuai Prosedur
Baca juga: Mantan Bupati Tanbu Mardani Maming Masuk DPO KPK, Polda Kalsel Turut Bantu Pencarian
Baca juga: Kejaksaan Batola Terima Pelimpahan Kasus Dugaan Korupsi Rp 5,9 Miliar dari Kejati Kalsel
Deteksi, yaitu kemampuan dalam mengenali indikasi cacar monyet jadi hal pertama yang harus dipersiapkan dengan baik.
Dipaparkan dr Sigit, masuk klasifikasi zoonosis, cacar monyet tak cuma ditularkan antar hewan tapi juga dari hewan ke manusia.
Penyakit ini memiliki masa inkubasi selama 15 hingga 21 hari. Pada 1 hingga 3 hari pertama setelah terpapar, penderita biasanya mengalami demam disertai nyeri kepala hebat.
"Setelahnya muncul bintik seperti cacar, tapi khasnya bintik itu muncul sampai di telapak kaki dan tangan. Ini bisa berlangsung sampai 10 hari hingga mengering," terangnya.
Hal ini, kata dr Sigit, yang harus dapat segera dideteksi lalu dilaporkan ke tenaga kesehatan baik di puskesmas, klinik, rumah sakit untuk dilakukan penanganan medis.
Baca juga: Siswa Sekolah di Banjarmasin Terkonfirmasi Positif Covid-19, Begini Langkah Dinas Kesehatan
Baca juga: Pesawat Jemaah Haji Kalimantan Selatan Sempat Singgah di India
Baca juga: Mobil Rombongan Masjid Al Jihad Amuntai Tercebur, Ini Keterangan Polres HST Kalsel
Dilanjutkan dengan penelusuran kontak erat dan karantina untuk menekan risiko penyebaran. Diketahui, antar manusia, penyakit cacar monyet dapat menular melalui kontak langsung.
Karena itu kata dr Sigit, penting segera dilakukan karantina jika ada pasien yang terkonfirmasi terpapar virus tersebut.
(Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)