Selebrita
Kondisi Asli Keuangan Ayu Ting Ting Bikin Sahrul Gunawan Kaget, Dewi Perssik Dapati Fakta Ini
Sahrul Gunawan mengakui menyukai pedangdut Ayu Ting Ting. Namun dia kaget dan minder saat tahu kondisi keuangan putri Ayah Ozak. Dewi Perssik simak.
Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Murhan
“Ini cewe kalau udah curhat udah kaya mau nangis kayagini berarti ada apa ya gitu, berarti wah bersambut nih, cuamn diselingi dengan hal - hal itu,” bebernya lagi.
Masih berharap diberi kesempatan oleh Ayu Ting Ting, Sahrul Gunawan juga mengungkap keinginannya agar kelak bisa bertemu dan berbica serius dengan wanita berusia 30 tahun itu.
Simak video selengkapnya: KLIK
Baca juga: Curigai Kondisi Ruben Onsu dan Sarwendah, Ayah Kandung Betrand Peto: Gangguan Kuasa Kegelapan
Baca juga: Singgung Soal Keimanan, Ariel NOAH Kembali Bahas Ihwal Hengkangnya Uki dari NOAH
Yang Harus Diperhatikan Sebelum Menikah (Lagi)
Setiap orang pasti ingin menikah sekali saja. Tetapi karena satu dan lain hal, sebagian dari kita terpaksa menyelesaikan ikatan yang seharusnya seumur hidup itu di tengah jalan.
Ada yang berpisah karena sudah tak sejalan, atau ada juga yang karena pasangannya sudah dipanggil Yang Kuasa terlebih dulu.
Jika kemudian Anda merasa trauma untuk menikah lagi setelah bercerai atau ditinggal suami, hal itu dapat dimengerti. Meskipun demikian, sebetulnya kebahagiaan juga bisa terjadi pada pernikahan kedua.
Menurut Dra Tiwin Herman, MPsi, direktur utama lembaga konsultan psikologi, Psiko Utama, banyak sisi positif yang didapat jika seorang wanita menikah kembali.
Selain terhindar dari zinah, menikah lagi juga berarti kita mendapatkan teman untuk berbagi hidup.
"Apalagi ketika sudah manula, biasanya mereka lebih nyambung berbicara dengan yang seumurnya. Lebih baik memang hidup berpasangan agar kita bisa berbagi rasa," ujar Tiwin.
Ada beberapa hal yang perlu diantisipasi agar kita lebih siap untuk menikah lagi. Menurut Tiwin, ada 6 tantangan yang akan dihadapi pada pernikahan kedua:
* Sukar melepaskan gaya hidup "lajang"
Banyak individu yang "terjebak" dengan pemahaman bahwa ketika memasuki rumah tangga baru, maka pasangannya akan memahami gaya hidup "melajang" atau pernikahan sebelumnya.
Padahal tanpa keterbukaan sulit mengharapkan pasangan akan memahami. "Sebaiknya ada pembicaraan terbuka sejauh mana batas toleransi terhadap kebiasaan dan hobi masing-masing."
* Ekspektasi lebih