Religi
Ketentuan Shalat Istikharah, Buya Yahya Jelaskan Waktu yang Tepat Melaksanakan
Buya Yahya menjelaskan ketentuan shalat Istikharah, dan menerangkan waktu yang tepat untuk melaksanakannya.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Buya Yahya menjelaskan ketentuan shalat Istikharah, dan menerangkan waktu yang tepat untuk melaksanakannya.
Salah satu shalat sunnah bagi umat Islam, ada yang dinamakan shalat Istikharah.
Shalat Istikharah dilakukan pada waktu dan kondisi tertentu terkait keragu-raguan seseorang terhadap kasus tertentu.
Dalam melaksanakan shalat Istikharah, terdapat ketentuan dan waktu pelaksanaannya yang berbeda dengan shalat-shalat lainnya berdasarkan tujuannya.
Buya Yahya mengatakan shalat Istikharah adalah shalat meminta petunjuk kepada Allah SWT agar dipilihkan sesuatu yang baik.
"Kapan sesuatu itu diistikharahi? Istikharah itu maknanya pasrah kepada Allah, tidak mengandalkan pikiran kita, misalnya dalam kasus mencari jodoh, kita sudah tahu dia baik, sholehah, ahli ibadah, Ibu dan Bapaknya juga baik, dari keluarga yang berada dan dirinya berpenghasilan," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Baca juga: Festival Muharram Usai, Bupati Batola Nilai Momen Tepat Kembangkan Bakat
Baca juga: Aturan Puasa Daud Dijelaskan Ustadz Adi Hidayat, Dirutinkan Shaum Lainnya dari Tingkatan Rendah
Sehingga secara akal, orang tersebut adalah orang yang baik, namun sebagai manusia biasa kita tidak bisa memastikan orang tersebut baik atau tidak.
Allah pun menyebutkan sesuatu yang baik bagi manusia belum tentu baik bagi Allah, sesuatu yang buruk belum tentu buruk bagi Allah SWT dan justru lebih baik.
Dalam banyak kasus, kita melakukan sesuatu yang baik, namun belum tentu terbaik bagi kita.
"Maka disyariatkan kita untuk Istikharah, shalat istikharah berlaku ketika meminta petunjuk kepada Allah agar dipilihkan sesuatu yang layak untuk kita pilih," terangnya.
Ia menegaskan, shalat Istikharah bukan untuk memilih sesuatu yang tidak layak, contohnya calon suami tidak shalat, atau calon istri yang melakukan keharaman.
Karena itu, shalat istikharah dilakukan dalam memilih sesuatu yang secara lahir dan akal baik, dan untuk memastikan apakah memang baik untuk Anda.
"Maka kita menghadap kepada Allah dengan shalat Istikharah terhadap hal yang Anda duga baik, kalau sudah jelek tidak perlu," urainya.
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kami cara mengerjakan sholat istikharah dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan kami Surat Alquran.
Rasulullah bersabda: "Jika salah seorang di antara kalian hendak melakukan sesuatu, hendaklah terlebih dahulu mengerjakan salat dua rakaat selain sholat fardu" (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya)