Liga Inggris
10 Daftar Pemain Liga Inggris Paling Sering Dilecehkan di Media Sosial, Ronaldo & Maguire Teratas
10 Daftar Pemain Liga Inggris Paling Sering Dilecehkan di Media Sosial, Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire Teratas
Penulis: Aprianto | Editor: Rendy Nicko
Penelitian tersebut menemukan bahwa Ronaldo menerima lebih dari 12.500 unggahan kasar antara 13 Agustus 2021 dan 24 Januari 2022.
Maguire juga menerima lebih dari 8.900 pesan semacam itu. Marcus Rashford dikirimi jumlah tertinggi berikutnya, menerima lebih dari 2.500 posting kasar.
Ketiganya bergabung dalam 10 besar oleh rekan setim United Bruno Fernandes, Fred, Jesse Lingard, Paul Pogba dan David de Gea.
Jack Grealish dan Harry Kane menempati dua tempat terakhir, dengan penelitian yang diluncurkan sebagai bagian dari persiapan Ofcom untuk mengatur raksasa teknologi di bawah undang-undang keamanan online yang baru.
Mengingat temuan penelitian, direktur grup Ofcom untuk penyiaran dan konten online Kevin Bakhurst mengirim peringatan ke perusahaan media sosial.
Dia mengecam tingkat penyalahgunaan yang telah diizinkan untuk muncul di situs dan berjanji undang-undang baru akan membantu memerangi masalah ini.
"Temuan ini menjelaskan sisi gelap dari permainan yang indah. Penyalahgunaan media online tidak memiliki tempat dalam olahraga, atau dalam masyarakat yang lebih luas, dan mengatasinya memerlukan upaya tim," katanya dikutip Rabu, (3/8/2022).
Perusahaan media sosial tidak perlu menunggu undang-undang baru untuk membuat situs mereka dan aplikasi lebih aman bagi pengguna.
"Ketika kami menjadi pengatur keamanan online, perusahaan teknologi harus benar-benar terbuka tentang langkah-langkah yang mereka ambil untuk melindungi pengguna," tegasnya.
Pihaknya berharap mereka merancang layanan mereka dengan mempertimbangkan keselamatan.
"Pendukung juga dapat memainkan peran positif dalam melindungi permainan yang mereka sukai," ujarnya.
Penelitian pihaknya menunjukkan sebagian besar penggemar online berperilaku bertanggung jawab.
Saat musim baru Liga Inggris dimulai, pihaknya meminta mereka untuk melaporkan postingan yang tidak dapat diterima dan kasar kapan pun mereka melihatnya.
Twitter juga menyambut baik penelitian studi tersebut karena mereka ingin membuat platform mereka menjadi tempat yang lebih aman.
Situs media sosial itu menunjukkan sejumlah fitur penyalahgunaan online yang telah diterapkan untuk mencegah posting tersebut dilihat oleh individu yang ditargetkan.
