Religi

Keutamaan Shalat Sunnah Wudhu, Ustadz Abdul Somad Ceritakan Kisah Bilal Bin Rabah

Penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan keutamaan shalat sunnah wudhu bagi kaum muslim yang rutin mengerjakannya. Simak Niat Shalat Wudhu.

Penulis: Mariana | Editor: Murhan
Youtube Ustadz Abdul Somad Official
Ustadz Abdul Somad menjelaskan keutamaan shalat sunnah wudhu bagi kaum muslim yang rutin mengerjakannya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan keutamaan Shalat Sunnah Wudhu bagi kaum muslim yang rutin mengerjakannya.

Pendakwah yang akrab disapa UAS menceritakan kisah Bilan bin Rabah, sosok yang mulia selalu menyempatkan diri menunaikan shalat sunnah wudhu.

Ibadah yang dianjurkan melengkapi shalat fardhu ialah shalat-shalat sunnah.

Ada banyak shalat sunnah yang dianjurkan, termasuk shalat sunnah wudhu, yang mana dilaksanakan setelah berwudhu.

Baca juga: Beberapa Keutamaan Shalat Dhuha, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Waktu Pelaksanaan

Baca juga: Nilai Ibadah Israq Setara Ibadah Haji dan Umrah, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Waktu Shalat

Ustadz Abdul Somad menjelaskan di padang mahsyar, nantinya semua umat dari seluruh nabi-nabi Allah SWT akan dikumpulkan. Ada umat Nabi Adam As, Nuh As, Musa As hingga Nabi Muhammad SAW.

"Cara membedakan umat Nabi Muhammad SAW dengan umat nabi lainnya di akhirat nanti, yaitu wajahnya, tangannya, kakinya, kepalanya, dan telinganya bercahaya, cahaya bekas wudhu," terang Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Vidakwah Aswaja.

Ia mengimbau umat Islam senantiasa berwudhu, di waktu malam hari sebelum tidur alangkah baiknya berwudhu kemudian shalat dua rakaat yang disebut shalat sunnah wudhu.

Ada sosok mulia yang slop alas kakinya terdengar di surga oleh Rasulullah SAW, tak lain adalah Bilal bin Rabah.

Hampir tak pernah terlewat Bilal selalu menyempatkan shalat sunnah wudhu selepas mensucikan diri dari dari hadast kecil.

"Nabi Muhammad SAW memanggil Bilal dan berkata, 'Aku mendengar gesekan bunyi sendalmu di dalam surga, apa amalmu Bilal?' Bilal kemudian menjawab, 'Aku tidak pernah meninggalkan shalat sunnah dua rakaat selesai wudhu," jelas UAS mencontohkan percakapan Rasulullah SAW dengan Bilal bin Rabah.

Itulah keistimewaan shalat sunnah wudhu, Bilal adalah seorang yang tidak mampu bukan kalangan bangsawan, berkulit hitam dari Nubia, sebuah negara di Afrika yang berbatasan dengan Sudan dan Mesir namun jaminan surga untuknya.

UAS menyebut sendal Bilal terdengar di surga adalah kabar gembira yang luar biasa bagi Bilal, dan pengingat bagi kaum muslim lainnya yang diibaratkan tidak ada apa-apanya dibanding sendal Bilal tersebut.

Ada beberapa waktu yang tidak diperkenankan shalat sunnah, tanpa sebab yaitu di kala ba'da Ashar dan Shubuh. Shalat sunnah wudhu boleh dilaksanakan ba'da dua waktu itu, sebab yang menjadi alasan bolehnya dilakukan adalah wudhu atau selesai berwudhu, bisa pula ketika mau masuk ke mesjid.

"Allah tidak memandang rupa, namun hati yang bersih, karena itu setiap berwudhu, bersih secara lahir, bersihkan pula hati dengan membaca doa setelah berwudhu dilanjutkan shalat sunnah wudhu," ujar UAS.

Simak video selengkapnya: KLIK

Niat Shalat Sunnat Wudhu

أُصَلِّي سُنَّةَ الْوُضُوءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal uudhu'i rak'ataini lillahi ta'ala.

Artinya, "Saya niat shalat sunnah Wudhu dua rakaat karena Allah ta’ala".

Bacaan Niat Wudhu

Niat wudhu dilafazkan ketika sesorang membasuh muka.

Adapun niat wudhu yakni:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul whuduua liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta'ala"

Doa Sesudah Wudhu

Bacaan doa sesudah wudhu, yaitu:

اَشْهَدُاَنْ لَااِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَاالتَّوَّابِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِىْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

"Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalahu. Wa asyhadu anna Muhammadan'abduhu wa rasuuluhu. Allahumma-j 'alnii minattawwaabiina waj 'alnii minal mutaththohiirina waj 'alnii min 'ibaadikashshaalihiin."

Artinya: "Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Yaa Allah jadikanlah aku (bagian dari) orang-orang yang ahli taubat, dan jadikanlah saya orang yang suci, dan jadikanlah aku (bagian dari) golongan hamba-hamba Mu yang shaleh."

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved