Jembatan Gantung di Tabalong Ambruk
Jembatan di Tabalong Ambruk, Bersiap Mau Berangkat Kerja, Korban Kaget Rumahnya Ditimpa Tiang
Insiden jembatan ambruk di Tabalong membuat satu rumah warga tertimpa tiang dari kayu ulin.
Penulis: Dony Usman | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Insiden tersangkut dan terseretnya tali pancang jembatan gantung di Desa Telaga Itar RT 02, Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (4/8/2022) subuh tak hanya menyebabkan kerusakan parah pada jembatan.
Insiden ini juga membuat satu rumah warga yang berada di samping jembatan ikut terdampak karena ada bangunan yang tertimpa tiang jembatan dari kayu ulin.
Rumah yang alami kerusakan diketahui milik Syaiful Ikhsan alias Ipung (43).
Posisi rumahnya persis berada di samping jembatan.
Baca juga: BREAKING NEWS - Jembatan Gantung di Tabalong Ambruk, Tali Pancang Tersangkut dan Terseret Trailer
Baca juga: Jembatan Gantung di Tabalong Ambruk, Rumah Warga Rusak Tertimpa Tiang Ulin
Ditemui di depan rumahnya, Kamis (4/8/2022) pagi sekitar pukul 09.15 wita, Ipung mengakui saat kejadian dirinya berada di dalam rumah sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja.
“Di dalam rumah pas kejadian, mau berangkat kerja, semua sudah bangun," katanya.
Diceritakannya, awal kejadian dia mendengar ada suara “brak".
Mendengar suara itu tentu saja membuatnya kaget.
Tetapi dirinya sudah mengira tiang jembatan ambruk karena tali pancang terseret.
Baca juga: Sampah Menumpuk di Eks TPS Pasar Kuripan, Satpol PP Kota Banjarmasin Siap Laksanakan Yustisi
Baca juga: Kena Razia di Karawang, Dua Calon Tenaga Kerja Asal Kabupaten Tapin Dipulangkan
Soalnya, sebelumnya sudah sekali kejadian serupa terjadi.
"Ini yang kedua, pertama kerusakannya lebih parah," ujarnya.
Untuk kali ini kerusakan memang tidak terlalu parah karena tiang mengenai dinding bangunan ujung samping dan sedikit berdampak ke dalam tapi tidak membuat kerusakan pada peralatan di rumah.
Dengan kerusakan rumah akibat tertimpa tiang jembatan, menurutnya, kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 6 juta.
Dirinya pun berharap rumahnya segera diperbaiki dan jembatan jangan lagi menggunakan tali pancang agar tidak lagi terjadi insiden yang sama.
(banjarmasinpost.co.id/donyusman)