Religi

Rahasia Muharram Diungkap Ustadz Adi Hidayat, Tak Sekadar Bulan Pertama Hijriyah

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan rahasia bulan Muharram atau Al-Muharram, yakni bulan pertama dalam kalender Hijriyah.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
kanal youtube Adi Hidayat Official.
Ustadz Adi Hidayat ungkapkan soal hikmah Puasa Asyura di bulan Muharram. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan rahasia bulan Muharram atau Al-Muharram, yakni bulan pertama dalam kalender Hijriyah.

Tak terasa kini sudah berganti tahun memasuki bulan Muharram 1444 Hijriyah.

Dalam memaknai tahun baru Hijriyah, umat Islam hendaknya menjadi insan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan ada hal yang penting untuk disadari terkait penetapan tahun Hijriyah bukan sekadar memberikan kesan perubahan tanggal.

Baca juga: Amalan Pengganti Puasa Asyura bagi Wanita Haid, Buya Yahya Imbau Manfaatkan Waktu Berdzikir

Baca juga: Lagi Musim Flu dan Pilek, dr Zaidul Akbar Bagikan Rahasia Ramuan Air Rebusan Kunyit

"Menunjukkan waktu-waktu yang ditetapkan dalam sistem penanggalan Islami, khususnya di era Umar bin Khatab Ra atas usulan Ali bin Abi Thalib Ra, lebih dari itu, momentum hijrah Nabi SAW dari Mekkah ke Yastrib yang kini menjadi Madinah, suasana kota yang menginspirasi, mencerahkan, dan berkemajuan," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Hal ini seakan memberi kesan setiap melangkah kapanpun dan dimanapun, umat Islam disertai petunjuk dari Allah SWT dan kurikulum kehidupan yang didesain sempurna mesti memberikan warna-warna kehidupan yang mencerahkan.

Sehingga rahasia dan makna bulan Al-Muharram adalah umta muslim dapat bersumbangsih dalam segala hal yang positif, mengubah sesuatu yang tertinggal menjadi berkemajuan.

"Mengubah sesuatu yang redup dan kelam menjadi sesuatu yang terang dan mencerahkan, merubah suasana yang sulit menjadi lapang, itulah ciri khas dengan membawa tuntunan Islam," papar pendakwah yang disapa UAH.

Karena itu perjalanan setiap muslim ke berbagai tempat seringkali disebut fatah atau fathu, bermakna membuka segala ruang-ruang kebaikan dan kemuliaan.

Fatah salah satu nama Allah yang bertujuan utnuk membuka seluruh kemuliaan, segala peluang-peluang yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya.

"Hijrah dipahami dalam hadist Nabi Muhammad SAW adalah meninggalkan segala yang kurang baik menuju dalam setiap yang mulia, meninggalkan yang salah menjadi shaleh," urai UAH.

Dan hijrah itu ia menambahkan, esensinya berpindah dari keadaan yang dilarang dan tidak disukai Allah SWT dan Rasulullah SAW ke hal-hal yang direstui oleh Allah dan Rasul-Nya.

Maka segala yang dilarang itu singkatnya disebut muharram, bertutur yang tidak baik, mendengar yang tidak benar, berzina, korupsi, menipu, membunuh merampok, membuat hoaks, menghadirkan segala tindakan kontraproduktif yang negatif itu dilarang, itu adalah muharram hukumnya haram.

"Jika kita ingin menjadikan semua itu sebagai landasan dan momentum untuk meninggalkan segala yang dilarang, rumus cepatnya tambahkan alif lam di depan kata muharram, untuk menuju sifat-sifat mulai yang direstui Allah dan Rasulullah SAW, maka mulailah meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya," pungkas Ustadz Adi Hidayat.

Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani saat penyerahan hadian penutupan Festival Muharram di Siring Ulek Marabahan, Senin (1/8/2022) malam
Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani saat penyerahan hadian penutupan Festival Muharram di Siring Ulek Marabahan, Senin (1/8/2022) malam (Prokopimda Batola)

Secara ringkas, rangkuman daftar amalan di bulan haram termasuk Muharram

1. Puasa sunnah Tasu'a dan Asyura, puasa Senin Kamis, puasa Ayyamul Bidh, serta puasa Daud

2. Baca Alquran

3. Bersedekah atau infaq

Niat Puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada'i sunnatit taasuu'aa sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa Tasu'a, sunah karena Allah Ta’ala

Baca juga: Kebut Pemberian Vaksin PMK di Tapin, Petugas Lakukan Sistem Jemput Bola

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya: Saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala

Niat Puasa Ayyamul Bidh

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Sementara niat puasa qadha Ramadan di hari Ayyamul Bidh adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadh’I fardhi syahri Ramadhna lillahi ta‘ala.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Niat Puasa Senin Kamis

Baca juga: Penutupan MTQ Nasional ke-47 Tingkat Kabupaten Tabalong, Wabup Sebut Masyarakat Sangat Antusias

Niat Puasa Hari Senin:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Hari Kamis:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya:

Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Daud

Berikut bacaan Niat Puasa Daud:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA

Artinya : "Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala"

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved