Religi
Tata Cara Puasa Tasua, Buya Yahya Jelaskan Aturan Digabung Qadha Ramadhan
Buya Yahya terangkan tentang Puasa Tasua dan Puasa Asyura. Simak juga tentang Qadha Puasa Ramadhan
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
Buya Yahya menjelaskan apabila puasa Asyura atau Tasu'a bertepatan di hari Senin atau Kamis, maka boleh digabung dengan puasa Senin Kamis, karena puasa sunnah dengan sunnah boleh digabung menjadi satu.
"Sunnah yang dikumpulkan dalam puasa boleh digabung, kalau shalat tidak. Namun kalau puasa sunnah digabung dengan puasa fardhu tidak boleh," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah.

Menggabung dua atau lebih puasa sunnah mendapatkan pahala sekaligus.
Sementara menggabung puasa wajib misalnya qadha Ramadhan atau nazar dengan sunnah, hukumnya tidak sah atau tidak boleh dilakukan.
Misalnya pada 9 dan 10 Muharram ada yang ingin sekaligus puasa Tasu'a atau Asyura dengan qadha Ramadhan, tidak boleh demikian.
"Namun, jika ada yang ingin qadha puasa Ramadhan pada tanggal 10 Muharram, bayar saja utang tanggal 10 itu dengan niat bayar utang Ramadhan, sah," tutur Buya Yahya.
Adanya demikian, akan mendapatkan pahala qadha atau utang puasa terlunasi sekalian mendapatkan pahala puasa Asyura dan puasa Senin Kamis.
Namun, dalam pelaksanaannya tidak perlu memasukkan niat puasa sunnah, cukup niat qadha saja.
Selanjutnya, bagi wanita yang uzur atau sedang haid di tanggal 10 Muharram namun ingin sekali mengerjakan puasa Asyura maka bisa memanfaatkan waktu selama haid untuk berzikir atau shalawat kepada Allah SWT, karena diharamkan berpuasa dalam keadaan tidak suci.
"Kalau Anda memang sudah bercita-cita dari jauh-jauh hari, berniat sungguh-sungguh ingin puasa 10 Muharram dan Allah Maha Mengetahui, biarpun Anda dalam keadaan uzur, Anda sudah mendapatkan pahala," urainya.
Kendati demikian tidak ada amalan pengganti setara puasa Asyura. Namun Allah Maha Kasih tetap memberikan pahala kepada muslimah yang menyesal tak dapat berpuasa Asyura.
Buya Yahya menjelaskan niat puasa tidak harus diucapkan secara lisan menggunakan lafadz dalam Bahasa Arab.
"Kalau Anda ucapkan boleh-boleh saja, dipermudah saja, gara-gara diajari niat Bahasa Arab lalu tidak hafal kemudian tidak puasa nanti. Yang penting sebut nama puasanya misal Ya Allah hamba ingin puasa Asyura tanggal 10 Muharram nanti, Allah sudah paham," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Waktu pelaksanaan niat dimulai saat maghrib sehari sebelum hari berpuasa atau bisa disebut malam harinya sebelum esok berpuasa. Ini karena maghrib telah masuk waktu berikutnya dalam aturan Islam.
Cara berniat untuk puasa Asyura, Buya Yahya mencontohkan langsung saja menyebut nama puasanya dalam hati, misalnya Aku niat puasa Asyura.