Biji Kopi Borneo

Sulit Didapat di Kalsel, Founder Biji Kopi Borneo Rintis Produksi Kopi Luwak di Banjarbaru

kopi luwak dari kebun di Kalsel, sangat sulit ditemui. Karena itu, Biji Kopi Borneo merintis menghasilkan biji-biji kopi luwak

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
Founder Biji Kopi Borneo, Dwi Putra Kurniawan di kebun edukasi kopi yang dikelola oleh Biji Kopi Borneo. Dwi tengah merintis produksi biji kopi luwak. 

BANJARMASINPOST.CO.ID , BANJARBARU - Selain harga kopi di pasaran yang cukup stabil,  Ada kopi yang harganya spesial dan mahal yakni kopi luwak.

"Untuk kopi luwak di Kalsel harga pasaran yakni Rp 1 juta," kata Founder Biji Kopi Borneo, Dwi Putra Kurniawan. 

Namun kopi luwak dari kebun di Kalsel, sangat sulit ditemui. Karena itu, pihaknya memanfaatkan kebun edukasi kopi yang dikelola oleh Biji Kopi Borneo merintis untuk menghasilkan biji-biji kopi luwak.

Pihaknya membuat konsep lebih bagus lagi, dengan dilengkapi oleh hewan Luwak dan Kandangnya, serta beberapa gazebo. 

Baca juga: Kedai Kopi Tanda Petik di Balangan, Tempat Diskusi Anak Muda dan Orangtua

Baca juga: Menikmati Akhir Pekan di Sunday Festival Minggu Raya Kota Banjarbaru, Ada Kopi Limau Kuit

"Kedepan kita akan tata. Di areal kebun belakang kedai kopi biji kopi di Banjarbaru ini akan ditata dan fokus ya dikembangkan kopi luak," kata Dwi Putra Kurniawan. 

Dia juga berambisi untuk mengembangkan kopi di Kalsel untuk bisa masuk museum rekor dunia atau museum rekor Indonesia yang mana dalam satu kawasan ada empat jenis tanaman kopi yang terintegrasi.

"Dan itu di Indonesia masih belum ada. dan setelah kami teliti, di Kalsel ini yang cocok itu adanya di Hulu Sungai Tengah," kata dia. 

Dijelaskan dia, ada empat jenis kopi Kopi Liberika (kab tanah laut, kab Banjar, Banjarbaru, HST dan rencana juga akan dikembangkan di Kabupaten Batola). 

Selanjutnya ada kopi jenis Excelsa dan saat ini dikembangkan di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut. 

Baca juga: Paman Birin Resmikan Excelso, Kedai Kopi terbesar di Indonesia

Selain itu, ada jenis Robusta yang dikembangkan di kabupaten Banjar, Kabupaten  Tabalong, Kabupaten Kotabaru, Kabupaten HST, Kab Balangan dan Banjarbaru. 

Kemudian, ada jenis kopi Arabika yang tim saat ini kembangkan di Kabupaten  HST. 

Dari enam kabupaten kota itu, di Kalsel yang sudah menghasilkan ada seluas 70 hektar dan masih baru tanam seluas sekitar 187 hektar. (Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved