Sumur Bor di Tabalong Semburkan Gas
DLH Tabalong Kirim Sampel Air Sumur Bor Keluarkan Gas di Desa Jirak ke Laboratorium di Banjarmasin
DLH Tabalong akan mengirim sampel berupa air yang keluar dari sumur bor untuk dibawa ke laboratorium di Banjarmasin.
Penulis: Dony Usman | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Adanya sumur bor untuk air yang baru dibuat warga dan diduga menyemburkan gas di Desa Jirak RT 3, Kecamatan Pugaan, saat ini juga ditindaklanjuti Dinas Lingungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabalong.
Selain telah meinjau ke lokasi, DLH Tabalong juga akan mengirim sampel berupa air yang keluar dari sumur bor untuk dibawa ke laboratorium yang ada di Banjarmasin.
Plt Kepala DLH Tabalong, Syaiful Ikhwan yang didampingi Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup DLH Tabalong, Iid M Abdul Wahid, Selasa (9/8/2022), menyampaikan, tim dari DLH Tabalong memang sudah ada lakukan pengecekan ke lapangan.
"Ketika kita meninjau lokasi, di situ ada pipa paralon dan memang keluar gas, hanya saja tidak berbau. Biasanya kalau gas kaya LPG itu terdiri dari propane dan butane itu ada baunya, kalau yang ini bisa aja gas alam tapi kita tidak tahu jenis gasnya apa," jelasnya.
Baca juga: Sumur Bor yang Keluarkan Gas di Desa Jirak Tabalong Berada di Area Kandang Ayam
Baca juga: Sumur Bor Semburkan Gas di Jirak Tabalong, Memiliki Potensi Gas Alam
Dugaan kuat kalau semburan itu berupa gas dibuktikan saat warga menyalakan dengan korek memang langsung tersambar semburan yang keluar dari pipa dan menimbulkan nyala api.
Untuk lebih memastikan kandungan apa saja yang ada di dalamnya, maka DLH Tabalong mengambil sampel berupa air yang keluar dari pipa tersebut untuk diperiksa ke laboratorium di Banjarmasin.
Hasil dari sampel yang diperiksa ini nantinya bisa menjadi sumber data dan menjadi bahan antisipasi ke depannya terhadap aktivitas pembuatan sumur bor di sekitaran lokasi.
Hanya saja, lanjutnya, karena proses pemeriksaan sampel ini akan membutuhkan waktu lama, maka agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan disarankan untuk dilakukan penutupan pada sumur bor tersebut.
Baca juga: Terus Berlanjut, Progres Revitalisasi MPP Batola Capai 77 Persen Lebih
Baca juga: Siswa SMP IT Darul Fikri Balangan Juara 2 Lomba Cerdas Cermat Museum Tingkat SMP se Kalsel
Terlebih lokasi sekitar sumur bor ini berada di area rawa yang sudah mulai mengering sehingga dikhawatirkan bisa menyebabkan kebakaran lahan.
"Mekanisme penutupan, kami koordinasi dengan Pertamina, kalau kasus seperti ini Pertamina biasanya menutup dengan cara metode cementing, memasukan semen ke dalam lubang yang cassingnya dari besi. Jadi menutup lubang dan gas tidak keluar lagi," jelasnya.
Nantinya proses penutupan di lokasi yang ada di Deaa Jirak ini akan dilakukan pihak yang telah membuat sumur bor tersebut.
(banjarmasinpost.co.id/donyusman)