Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI, Kejari Banjarbaru Tetapkan Ketua dan Bendahara Jadi Tersangka

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Setelah berlarut-larut tanpa kejelasan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjarbaru akhirnya menetapkan dua tersangka Kasus Tindak Pidana Korupsi atas Dana Hibah KONI Kota Banjarbaru Tahun Anggaran 2018.

Kepala Kejaksaan Negeri Banjarbaru, Hadiyanto Jumat (12/8/2022) mengatakan setelah dilaksanakan gelar perkara dan dari supervisi KPK & Tim Kejaksaan RI, pada tanggal 04 Agustus 2022 kemarin oleh Tim Penyidik Kejari Banjarbaru dipandang telah diperoleh bukti permulaan yang cukup guna menentukan tersangka dalam kasus tersebut.

"Kemudian pada Jumat tanggal 05 Agustus 2022 kami Kejaksaan Negeri Banjarbaru mengeluarkan Surat Penetapan Tersangka dengan Nomor: B-1047/0.3.20/Fd.2/08/2022 dan B 1048/0.3.20/Fd.2/08/2022 dengan tersangka inisial DI dan ATW," ujarnya.

DI sendiri merupakan ketua KONI Banjarbaru periode 2018-2022, dan ATW merupakan bendahara KONI Banjarbaru.

Baca juga: Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Banjarbaru, Jaksa Periksa Enam Saksi

Baca juga: Dua Terdakwa Kasus Korupsi Dana Hibah KONI Divonis 3 Tahun 4 Bulan Penjara, Kuasa Hukum Akan Banding

Baca juga: Dugaan Korupsi Dana Hibah Koni Banjarbaru Mandek, Kejari Sebut Masih Cari Alat Bukti

"Harapan kita agar penyidikan Tindak Pidana Korupsi atas Dana Hibah Komite Olahraga Nasional (KONI) Kota Banjarbaru tahun anggaran 2018 ini dapat berjalan sesuai prosedur dan segera dapat dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi," katanya.

Korupsi dana hibah KONI Banjarbaru pada 2018 diketahui berhubungan dengan dana pembinaan KONI Banjarbaru dan bonus atlet pada hasil Porprov 2017 di Tabalong yang nilainya hampir mencapai Rp 6,7 miliar.

Di antaranya Rp 4,3 miliar untuk dana bonus atlet Banjarbaru yang meraih medali pada Porprov Tabalong 2017, dan sisanya uang pembinaan untuk Koni Banjarbaru. 
(Banjarmasinpost.co.id / Milna Sari)