Virus Corona
Kasus Covid-19 Jumat 12 Agustus 2022, Bertambah 6.091 Kasus, Jakarta Sumbang 2.858, Kalsel 76 Kasus
Kasus Covid-19 di Indonesia pada Jumat 12 Agustus 2022, terjadi penambahan 6.091 kasus, DKI Jakarta sumbang 2.858 kasus, Kalimantan Selatan 76 kasus
BANJARMASINPOST.CO.ID - Jangan lengah, Covid-19 masih ada. Terbukti hingga Jumat 12 Agustus 2022, terjadi penambahan kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.091 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data Satgas Covid-19. Hal ini membuktikan Covid-19 masih ada meski tak sebanyak dulu.
Dari sebanyak 6.091 kasus Covid-19 tersebut penyumbang kasus terbanyak masih DKI Jakarta .
Sementara Kalimantan Selatan juga tercatat ada kasus baru akibat Virus Corona tersebut sebanyak 76 kasus.
Jumlah kasus hari ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan kasus pada Kamis (11/8/2022) yang sebanyak 5.532 kasus.
Baca juga: Ide Inspirasi Lomba 17 Agustus Sambut HUT Kemerdekaan Indonesia 2022, Bisa Untuk Anak-anak & Dewasa
Baca juga: Gegara Asmara, Mandor Nekat Habisi Nyawa Guru TK, Sempat Kabur ke Jawa Timur
Dengan tambahan kasus positif sebanyak 6.091 kasus, maka total kasus positif Covid-19 Indonesia hingga hari ini menjadi 6.273.228 kasus.
Sementara itu, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 2.858 kasus.
Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 1.194 kasus, kemudian disusul Banten dengan 638 kasus.
Jawa Timur menempati posisi keempat dengan 428 kasus dan di posisi kelima ada Jawa Tengah dengan 238 kasus.
Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 Provinsi Indonesia pada Jumat(12/8/2022), yang dirangkum Tribunnews dari data Satgas Covid-19:
- DKI JAKARTA 2.858
- JAWA BARAT 1.194
- BANTEN 638
- JAWA TIMUR 428
Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok Sabtu 13 Agustus 2022, BMKG: 28 Wilayah Hujan Lebat Termasuk Kalsel dan Banten
Baca juga: Hukum Anak-anak Shalat Berjamaah di Barisan Depan Dijabarkan Buya Yahya, Berikut Peraturannya
- JAWA TENGAH 238
- BALI 148
- DI YOGYAKARTA 82
- KALIMANTAN SELATAN 76
- SUMATERA UTARA 76
- KALIMANTAN TENGAH 61

- KALIMANTAN TIMUR 52
- RIAU 40
- PAPUA 36
- SUMATERA SELATAN 24
- SUMATERA BARAT 23
- LAMPUNG 21
- KALIMANTAN BARAT 16
- KEPULAUAN RIAU 15
- SULAWESI SELATAN 12
- SULAWESI UTARA 11
- JAMBI 10
- BANGKA BELITUNG 6
Baca juga: Lafadz Doa Berbuka Puasa Ayyamul Bidh, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan 2 Versi
Baca juga: Contoh Ucapan Kemerdekaan HUT RI ke-77, Cocok Jadi Caption dan Status di Media Sosial
- ACEH 5
- SULAWESI TENGGARA 4
- MALUKU 2
- NUSA TENGGARA BARAT 2
- SULAWESI TENGAH 2
- GORONTALO 1
- NUSA TENGGARA TIMUR 1
- KALIMANTAN UTARA 0
- PAPUA BARAT 0
- MALUKU UTARA 0
- SULAWESI BARAT 0
- BENGKULU 0
Baca juga: Berisikan Lini Masa dan Dinamika Penanganan Pandemi, Pemerintah Luncurkan Buku Vaksinasi Covid-19
Kadar Antibodi Penduduk Indonesia Terhadap Covid-19 Naik 4 Kali Lipat
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Epidemiolog dari Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan, kadar antibodi yang dimiliki 98,5 persen penduduk Indonesia meningkat lebih dari empat kali lipat dibanding Desember 2021 dan Juli 2022.
Diketahui sebelumnya survei serupa pernah dilakukan pada Desember 2021. Saat itu, tingkat antibodi penduduk Indonesia sebesar 87,8 persen.
"Median kadar antibodi meningkat dari 444 unit per mm, jadi 2.097 unit per mm," katanya dalam keterangan pers virtual, Kamis (11/8/2022).
Ditambahkan, ahli Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono pemberian vaksinasi Covid-19 dosis ketiga membuktikan adanya peningkatan antibodi terhadap Covid-19.
"Hasil survei itu mengindikasikan atau mendukung bahwa booster itu sangat penting," kata Pandu.
Baca juga: Pakar Epidemiologi UI Sebut Vaksin Covid-19 Jadi Faktor Terbesar Tingkatkan Kadar Antibodi
Namun, lanjut Pandu, hingga kini cakupan booster pertama atau vaksinasi dosis ketiga.
Untuk itu cakupan booster pertama atau vaksinasi dosis ketiga harus ditingkatkan, dimana kini baru mencapai 28 persen dan masih jauh dari target yang diinginkan yakni sebesar 50 persen.
Oleh karena itu, cakupan harus diperluas.
"Jangan kita pikirkan dulu booster yang kedua, kita tuntaskan dulu booster pertama," tutur Pandu.
Lebih lanjut Pandu menjelaskan, bila antibodi penduduk Indonesia terbukti sudah mencukupi dengan cakupan vaksinasi booster pertama yang lebih besar, bukan tidak mungkin vaksinasi booster kedua tidak lagi diperlukan.
"Kalau kita sudah bisa menuntaskan (booster pertama) barangkali kita tidak butuh booster kedua. Kita belum tahu, tapi yang sudah jelas bahwa booster pertama itu adalah suatu keharusan kita lakukan."
"Kita tuntaskan, dalam arti karena dari data mengindikasikan kita berhasil mencapai level kadar antibodi yang cukup tinggi," tutur Pandu.Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebaran 6.091 Kasus Covid-19 Indonesia 12 Agustus 2022: Jakarta Tertinggi, 5 Provinsi Catat 0
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post