Heboh Banget

HEBOH BANGET : Viral Aksi Heroik Satpam Puskesmas di NTT Panjat Tiang Bendera, Nyawa Taruhannya

Sosok satpam Puskesmas Keruak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTT) bernama Zulkarnaen tengah ramai jadi sorotan.

Editor: M.Risman Noor

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sosok satpam Puskesmas Keruak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTT) bernama Zulkarnaen tengah ramai jadi sorotan.

Pria berusia 37 tahun ini banjir pujian setelah melakukan aksi heroik memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali bendera yang terlepas saat upacara peringatan HUT ke-77 RI.

Upacara kala itu digelar di lapangan umum Arjanjang Keruak, Lombok Timur, Rabu (17/8/2022) lalu.

Ya saat itu, Zulkarnaen yang mengenakan baju satpam dengan sigap memanjat tiang bendera setinggi 15 meter.

Insiden tersebut terjadi saat proses persiapan upacara atau sebelum bendera merah putih dikibarkan.

Saat persiapan pengibaran bendera oleh pasukan pengibar bendera, petugas keliru mengikat atau menempatkan cantolan bendera dan segera memperbaiki.

Baca juga: Rangkaian HUT ke-77 RI, Banjarmasin Timur Laksanakan Gerak Jalan Sehat Dihadiri Ibnu Sina

Baca juga: Semarak HUT Kemerdekaan Indonesia 2022, Emak-emak TK Adhyaksa Banjarmasin Semangat Ikuti Lomba

Dalam video berdurasi 1 menit 7 detik ini, Zulkarnaen mengenakan baju satpam langsung bergegas memanjat tiang bendera yang setinggi 15 meter.

Aksi heroiknya membuat peserta apel saat itu deg-degan.

Zulkarnaen yang dihubungi TribunLombok.com menceritakan kronologis bagaimana awal mulanya dia memanjat tiang bendera tersebut.

"Saat pengibaran bendera terjadi insiden (kesalahan) oleh anak paskibraka, posisi saya berada di depan tiang bendera. Anak paskib ini salah tempat mengikat tali bendera, putihnya di atas merahnya di bawah serta benderanya terlilit," tutut Zulkarnaen.

"Saat bilang 'Bendera Siap' benderanya kebalik dan panitia upacara disuruh cepat perbaiki, setelah diperbaiki buka benderanya tali terlepas oleh anak paskibra," kata Zulkarnaen.

"Terlepas sampai ujung, saat itu talinya sampai atas. Tidak ada yang berani naik hingga 5 menit, waktu berjalan tetap tidak ada yang berani naik," ujar Zulkarnaen.

"Saya sendiri dari hati nurani tidak ada yang suruh, ini inisiatif saya sendiri langsung lari buka sepatu naik ke tiang bendera. Saat itu sudah sampai ke atas, tinggal satu meter setengah mau ambil talinya sudah loyo," katanya.

Saat tiang bendera terasa loyo, Zulkarnaen sempat berhenti sebentar dan berdoa.

Saat memanjat tiang, Zulkarnaen sadar risikonya. Jika jatuh antara mati atau cacat dan luka parah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved