Berita Tanahlaut

Bangun RS di Bumimakmur, Bupati Tanahlaut Ungkap Rendahnya Derajat Kesehatan Jadi Pertimbangan

Bupati Tanahlaut, H Sukamta menegaskan pentingnya sebuah rumah sakit di Bumi Makmur mengingat rendahnya derajat kesehatan di kecematan itu

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
humas pemkab tala
Ilustrasi-Bupati Tanahlaut Sukamta menyerahkan kartu nelayan kepada nelayan di Kecamatan Bumi Makmur. Sukamta menginginkan dibangun sebuah rumah sakit di kecamatan setempat, Senin (29/8/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Rencana pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) d Kecamatan Bumi Makmur sejauh ini masih menjadi keinginan kuat Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Data dihimpun Banjarmasinpost.co.id, Senin (29/8/2022), keinginan tersebut telah digaungkan Bupati Tala HM Sukamta sejak tahun lalu.

Tahun ini rencana tersebut mengristal dan secara resmi telah menggelinding ke gedung wakil rakyat setempat dalam naskah Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Semenentara (KUA PPAS) 2023.

Namun, rencana tersebut bak bertepuk sebelah tangan. DPRD Tala menilai belum urgen dan tak merestui rencana pembangunan RSUD baru tersebut hingga akhirnya pembahasan KUA PPAS 2023 deadlock.

Baca juga: Serahkan 407 Sertifikat Tanah di Bumi Makmur, Bupati Tanahlaut : Jangan Dipinjamkan Sembarangan

Baca juga: Empat Desa Kecamatan Bumimakmur Kabupaten Tanahlaut Dilanda Banjir Rob, Desa Pantaiharapan Terparah

Mengenai hal itu, Sukamta ketika dikonfirmasi menerangkan belum ada penolakan dari DPRD Tala karena belum dilakukan rapat paripurna.

Orang nomor satu di Bumi Tuntung Pandang ini menegaskan pentingnya pembangunan RSUD di Kecamatan Bumimakmur. 

Antara lain pertimbangannya karena di Kecamatan Bumimakmur dan Kurau Derajat kesehatannya paling rendah. Sekadar diketahui, kedua kecamatan ini bertetangga.

Dikatakannya, jarak ke rumah sakit cukup jauh, terutama bagi warga yang bermukim di desa-desa di wilayah Kecamatan Bumimakmur.  

Dalam banyak kasus, hal tersebut kerap berimbas pada kondisi pasien yang telah cukup parah ketika dievakuasi ke rumah sakit. Hal ini, karena warga merasa kejauhan menjangkau rumah sakit di Kota Pelaihari.

Pertimbangan lainnya, papar Sukamta, tiap tahun pemerintahannya menganggarkan dana APBD untuk JKN (jaminan kesehatan nasional) cukup besar, hampir Rp 60 miliar. 

"Tapi 60 persen klaim BPJS diterima pihak swasta dan cuma 40 persen saja yang diterima faskes pemerintah. Nah, dengan dibangun RS di Bumimakmur maka klaim BPJS akan menjadi 50 banding 50," jelas Sukamta.

Keberadaan RS di Bumikmakmur tersebut kelak juga akan melayani hampir 150 ribu masyarakat. Termasuk warga di wilayah Kabupaten Banjar, seperti di Kecamatan Beruntungbaru, Aluhaluh, Tatahmakmur, dan Gambut sehingga merupakan potensi yang cukup besar.

Pembangunan RS di Bumi Makmur tersebut, kata Sukamta, juga telah menjadi aspirasi masyarakat setempat yang menginginkan kemudahan dan kedekatan fasilitas pelayanan kesehatan.

Lahan untuk pembangunan rumah sakit baru tersebut juga telah disiapkan sejak 2020 lalu. Luasannya sekitar 1,9 hektare.

Penganggaran pembangunan RSUD baru tersebut, sebut Sukamta, dianggarkan dalam APBD murni 2023 untuk bangunan dan penyediaan alat kesehatan (alkes). 

"Kalau untuk SDM-nya dianggarkan pada perubahan APBD 2023 dan APBD murni tahun 2024. Disamping itu, kita juga sembari menata kembali tenaga kesehatan yang ada di RSUD Hadji Boejasin," tandasnya.

Baca juga: Pembahasan KUA PPAS 2023 Tanah Laut Deadlock, Begini Penjelasan dan Harapan Ketua DPRD

Lebih lanjut ia menerangkan dua rumah sakit umum daerah milik Pemkab Tala yakni RSUD Hadji Boejasin dan KH Mansyur juga kian eksis dan membaik. 

"RSUD Hadji Boejasin masih ada silpa Rp 60 miliar. Lalu, RSUD KH Mansyur kebutuhan alkesnya juga sudah kita penuhi pada anggaran perubahan 2022," pungkas Sukamta. (banjarmasinpost.co.id/idda royani)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved