Religi

Doa Memakai Pakaian Diterangkan Buya Yahya, Bentuk Rasa Syukur kepada Allah SWT

Buaya Yahya terangkan mengenakan doa saat mengenakan pakaian. Simak penjelasan Pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah ini

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
Capture kanal youtube Buya Yahya
Buya Yahya terangkan doa saat mengenakan pakaian 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Buya Yahya menjelaskan doa memakai pakaian yang bisa dibaca secara rutin tatkala berpakaian bagi umat Islam.

Buya Yahya yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah mengimbau senantiasa membaca doa berpakaian agar mendapat keberkahan.

Tak hanya itu, memanjatkan doa termasuk doa berpakaian adalah bentuk rasa syukur atas nikmat dari Allah SWT.

Sesuai aturan Agama Islam, dalam melakukan sesuatu dianjurkan membaca doa terlebih dahulu, termasuk dalam berpakaian.

Baca juga: Hukum Menikmati Uang Temuan, Begini Penjelasan Buya Yahya

Baca juga: Berwudhu Bisa Jadi Amalan Penghapus Dosa, Buya Yahya Ingatkan Harus Sesuai Rukun dan Sunnahnya

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah menerangkan hal tersebut sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.

Dalam mengerjakan sesuatu bahkan sekecil apapun, kaum muslim dianjurkan membaca doa.

Terdapat macam-macam doa sehari-hari, tak terkecuali doa dalam berpakaian.

Buya Yahya menjelaskan Nabi Muhammad SAW membaca suatu doa ketika memakai pakaian terlebih pakaian baru.

Adapun doa berpakaian baru sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتَنِيهِ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا صُنِعَ لَهُ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ

“Allahumma lakal hamdu anta kasawtaniihi. As-aluka min khoirihi wa khoiri maa shuni’a lah, wa a’udzu bika min syarrihi wa syarri maa shuni’a lah"

Artinya:

"Ya Allah, hanya milik-Mu lah segala pujian. Engkaulah yang memberi pakaian ini kepadaku." Aku mohon kepada-Mu agar memperoleh kebaikan dari pakaian ini dan kebaikan yang ia diciptakan karenanya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang diciptakan karenanya."

Baca juga: Rahasia di Balik Doa Masuk Masjid, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Aturan Memasuki Rumah Allah

Baca juga: Jenis-jenis Pertanyaan yang Diajukan dalam Taaruf, Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Doa tersebut bentuk rasa syukur karena telah diberi pakaian oleh Allah SWT, selain itu adalah memohon perlindungan dari sifat-sifat sombong dan angkuh karena telah memiliki pakaian baru.

"Berlindung dari kejahatan pakaian, artinya untuk sombong-sombongan atau menyombongkan diri, pamer, berlindung dari bentuk kejahatan tersebut sambil merenungi tujuan pakaian adalah untuk menutup aurat," terang Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.

Menutup aurat adalah wajib kaum muslimah dan bernilai ibadah karena Allah. Karena Allah Maha Baik sehingga menyukai kebaikan dan keindahan.

Namun tidak sedikit orang berpakaian untuk menunjukkan kesombongan, merendahkan orang lain. Inilah makna kejahatan dari pakaian, padahal sebenarnya pakaian dibuat untuk kebaikan namun malah sebaliknya.

Setelah membaca doa di atas, adab selanjutnya akan memakai baju dan menghadap ke cermin maka membaca doa berikut.

ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﻛَﺴَﺎﻧِﻰ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺜَّﻮْﺏَ ﻭَﺭَﺯَﻗَﻨِﻴﻪِ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺣَﻮْﻝٍ ﻣِﻨِّﻰ ﻭَﻻَ ﻗُﻮَّﺓٍ'

'Alhamdulillahilladzi kasaanii haadzat tsauba wa rozaqonihi min ghoiri haulim minnii wa laa quwwatin'.

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku."

"Makna dari doa ini adalah semua kekuatan dari Allah, kalau Allah tidak menghendaki kita tidak bisa memakai maka tidak akan bisa, selain itu membaca doa akan diampuni dosanya," pungkas Buya Yahya.

Simak Videonya, KLIK

Adab Berpakaian

Dilansir Tribunjoga.com, berikut adab berpakaian dalam Islam:

1. Memakai Pakaian yang Halal

Hendaknya seorang muslim memakai pakaian yang halal bahannya, pun halal cara mendapatkan pakaian itu. Rasulullah SAW bersabda,

“Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya apa yang Allah perintahkan kepada orang mukmin itu sama sebagaimana yang diperintahkan kepada para Rasul.... Lalu Nabi menyebutkan cerita seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan panjang, hingga sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Ia menengadahkan tangannya ke langit dan berkata: ‘Wahai Rabb-ku.. Wahai Rabb-ku..’ padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia diberi makan dari yang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (HR. Muslim).

2. Berdoa saat Berpakaian

Doa berpakaian sebagai berikut:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى كَسَانِى هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku.” (HR. Abu Daud).

3. Memakai Pakaian dari Sebelah Kanan

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ’anha, ia berkata:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya.” (HR. Bukhari).

4. Menutup Aurat

Adab ini telah tercantum dalam Alquran surat Al-‘Araf ayat 26, yang berbunyi:

يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ

Artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Al-‘Araf:26).

Aurat antara laki-laki dan perempuan berbeda. Aurat laki-laki berada di antara pusar hingga lutut. Sedangkan aurat dari perempuan adalah seluruh badan kecuali kedua telapak tangan serta wajah.

5. Tidak Menyerupai Pakaian Orang Kafir

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

من تشبه بقوم فهو منهم

Artinya: “Orang yang menyerupai suatu kaum, seolah ia bagian dari kaum tersebut.” (HR. Abu Daud).

6. Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Rasulullah SAW bersabda:

ثلاثةٌ لا يَدخلُونَ الجنةَ: العاقُّ لِوالِدَيْهِ ، و الدَّيُّوثُ ، ورَجِلَةُ النِّساءِ

Artinya: “Tidak masuk surga orang yang durhaka terhadap orang tuanya, ad dayyuts, dan wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Al Baihaqi).

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved