BKKBN Kalsel
Kunjungan Kerja ke Kabupaten Banjar, Kepala BKKBN Pusat Pompa Serapan DAK Penurunan Stunting
Kepala BKKBN Pusat, dr Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Banjar
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Kepala BKKBN Pusat, dr Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (7/9/2022).
Selama di Kabupaten Banjar, Hasto Wardoyo melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Banjar di Aula Barakat, Kantor Bupati Banjar, Jalan Ahmad Yani Km 40, Kelurahan Keraton, Kecamatan Martapura.
Turut mendampingi selama pertemuan Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Ketua TPPS Kabupaten Banjar yang juga Wakil Bupati Banjar H Said Idrus Alhabsy, Kepala BKKBN Kalsel, Ir H Ramlan MA dan anggota TPPS Kabupaten Banjar.
Hasto Wardoyo mengaku di Kabupaten Banjar angka kasus stunting 40,2 persen. Itu sesuai data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada 2021 lalu.
Diakuinya, angka absolut di lapangan, ternyata sudah dipastikan bahwa kasus stunting di Kabupaten Banjar, justru angka kasusnya jauh lebih rendah dari 40,2 persen.
Perbedaan angka survei dengan angka absolut itu, Hasto Wardoyo berharap petugas pengukur berat dan tinggi bayi atau bidan agar lebih akurat.
"Bidan bujuran dan kada karamput agar hasilnya bagus," ujar Hasto Wardoyo berbahasa lokal khas Kalsel.
Komitmen Pemerintah Kabupaten, Bupati Banjar dan jajarannya sudah bagus dalam upaya bersama TPPS Kabupaten Banjar, ungkapnya seperti perbaikan sanitasi, air bersih dan jambannya.
Menurutnya, pada September hingga Oktober ini merupakan bulan pengukuran balita sehingga pada Desember 2022 ini, raport SSGBI keluar, harapannya angka turun.
Terkait realisasi alokasi DAK selama 2021-2022 ini, Hasto Wardoyo menilai serapan anggaran untuk penanganan stunting sudah tinggi.
"Tingginya masih 25 persen. Kota Banjarmasin paling rendah 8 persen. Kami datang ini dalam rangka memompa agar uang terdelivery ke rakyat," katanya
Diakuinya, mekanisme anggaran memang tidak gampang, tetapi ada waktu empat bulan ini, akhir tahun ini dapat diselesaikan. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)
