Religi

Ucap Salam dan Nyalakan Klakson di Tempat Sepi, Buya Yahya Jelaskan Tak Ada Aturan dalam Islam

Pendakwah Buya Yahya menjelaskan ucap salam dan menyalakan klakson di tempat sepi.Mengucap salam dan nyalakan klakson adalah mitos.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Klaksontelolet.com
membunyikan klakson dan memberi salam saat melintas di jalan sepi hanya mitos. 

"Tidak ada rumah tua atau rumah angker atau menelan banyak korban, namun kalau ada rumah yang sekiranya menyeramkan mungkin pernah ada kejadian kejahatan disitu misal pembunuhan, tidak ada hubungannya dengan tempat," terangnya.

A

da kalanya kita merasa takut, misalnya untuk mengusir jin harus berdasarkan aturan dalam Islam yakni membaca kalimat-kalimat toyib.

1. Kalimat Ta'awudz

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِِْ

Audzubillah Himinas Syaiton Nirojim

Artinya : “Aku berlindung kepada Allah dari syaithan yang terkutuk”

2. Dzikir Pagi dan Petang

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

"Bismillahilladzi La Yadhurru Ma’asmihi Syai’un fil Ardhi wa Laa fis Sama’i wa Huwas Sami’ul ‘Alim.”

Artinya: “Dengan nama Allah Yang bersama NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Medengar lagi maha Mengetahui.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).

Baca juga: Dua Hari Lagi Masuki Jadwal Ayyamul Bidh September 2022, Ustadz Abdul Somad Ingatkan Keutamaannya

3. Ayat Kursi

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

"Allohu laa ilaaha illaa Huwal Hayyul Qoyyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa nauum, la Huu maa fis samawaati wa maa fil ardh, mann dzalladzii yasyfa’u ‘inda Huu, illa bi idznih, ya’lamu maa bayna aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiituuna bisyayim min ‘ilmi Hii illaa bi maa syaa’, wa si’a kursiyyuus samaawaati walardh, wa laa yauudlu Huu hifdzuhumaa, wa Huwal ‘aliyyul ‘adziiim”

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqoroh: 255)

Ilustrasi klakson. Membunyikan klakson dan memberi salam di saat melintas sepi hanyalah mitos.
Ilustrasi klakson. Membunyikan klakson dan memberi salam di saat melintas sepi hanyalah mitos. (shutterstock)
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved