Religi
Kunci Rezeki Dimudahkan Allah SWT, Buya Yahya Ungkap Faktor Penghambat yang Harus Dihindari
Buya Yahya berikan kunci agar Rezeki dimudahkan oleh Allah SWT, simak juga penghambat Rezeki yang datang ke kita
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Buya Yahya menjelaskan penyebab kunci Rezeki dimudahkan dan dimurahkan Allah SWT.
Buya Yahya yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah mengatakan, ada faktor penghambat yang harus dihindari demi mendapatkan kemudahan Rezeki.
Hal-hal penghambat tersebut ada pada diri manusia, sehingga umat muslim harus bisa membuang sifat dan sikap itu.
Hampir seluruh manusia di dunia mengharapkan murahnya Rezeki.
Baca juga: Hari yang Dianjurkan Potong Kuku dalam Islam, Buya Yahya Imbau Waspadai Hadist Palsu
Baca juga: Daftar Amalan Sunnah di Bulan Safar, Buya Yahya Sebut Sama dengan Bulan Lainnya
Bentuk dari Rezeki sangat berlimpah ruah tak hanya materi saja mulai dari sandang, pangan, papan, bahkan anak. Selain itu, kesehatan dan keselamatan juga termasuk rezeki.
Khusus rezeki materi, umumnya didapatkan dengan jalan usaha atau bekerja.
Meski diupayakan, tetap Allah SWT yang menentukannya. Sehingga tak sedikit orang sudah berusaha keras namun rezeki yang diinginkan masih belum berpihak padanya.
Apa yang diupayakan agar pintu rezeki mudah terbuka?
Buya Yahya menjelaskan ada penyebab terhambatnya rezeki seseorang. Penghambat tersebut adalah sifat yang ada pada diri manusia yang membuat pintu rezeki enggan terbuka.
"Kalau Anda pelit pintu rezeki akan tertutup, kemudian memutus tali persaudaraan, dan kurang takut kepada Allah SWT," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Ia menjabarkan, pelit atau kikir adalah suatu sifat yang tercela sebaliknya orang yang dermawan senang bersedekah akan dilancarkan dan dimudahkan rezekinya.
Baca juga: Waktu Pengerjaan Shalat Dhuha Dijabarkan Ustadz Adi Hidayat, Berikut Keistimewaan Shalat Sunnah Ini
Baca juga: Keutamaan Membaca Doa Keluar Rumah Dijabarkan Ustadz Khalid Basalamah, Aktivitas Menjadi Berkah
Selanjutnya memutus tali persaudaraan juga menjadi penghalang pintu rezeki, sifat ini juga dilarang dalam Islam, dan dianjurkan menjaga silaturahmi.
Sedangkan orang kurang takut kepada Allah SWT adalah suatu sifat yang salah, sebab kebalikannya yakni orang yang bertaqwa akan dimudahkan rezekinya.
Jika perilaku-perilaku tersebut tidak dilakukan, maka Allah SWT akan buka pintu rezeki Anda.
Buya Yahya mengatakan rezeki terdiri dua macam yaitu rezeki salbi dan rezeki ijabi.
Rezeki ijabi adalah rezeki pemberian kemudian, rezeki salbi atau juga disebut maknawi adalah yang kadang tidak dirasakan dan disadari orang.
Dijelaskan Buya Yahya bahwa rezeki maknawi adalah rezeki bukan tentang harta.
Namun, rezeki seperti diberi kesehatan, dimudahkan segala urusan.
“Jadilah orang yang dermawan maka Allah akan memberikan rezeki lebih banyak," imbaunya.
Rezeki khususnya materi kerap didapatkan melalui perantara, misal dari Ayah ke anaknya, atau seseorang yang bekerja dan digaji perusahaan.
Kendati demikian, Buya Yahya menerangkan, rezeki tersebut tetaplah pemberian dari Allah SWT.
"Misal kita diberi Bapak kita, yang pemberi rezeki sebenarnya adalah Allah SWT. Karena itu, jika seseorang kehilangan pekerjaan maka tidak boleh terpuruk sebab rezeki bukan di tangan bos itu. Masih ada Allah, dan yakinlah jika Allah tutup satu pintu rezeki, maka akan dibukakan pintu rezeki lainnya," tuturnya.
Allah Maha pemberi rezeki, dengan meyakini hal ini membuat bekerja dan berusaha menjadi tenang karena sudah jaminan dari Allah.
Karena itu, umat muslim yang meyakini hal itu tidak akan mengambil rezeki yang haram. Orang yang menghasilkan rezeki haram berarti tidak percaya dengan adanya kekuasaan Allah yang Maha memberi rezeki.
"Allah bisa memberikan kepada kita rezeki yang halal, namun karena kita tidak sabar maka mengambil yang haram," kata dia.
Faktor lemahnya iman juga berpengaruh pada keputusan seseorang dalam mengambil pekerjaan, tak peduli haram atau halal. Alasannya adalah di zaman serba sulit maka apapun pekerjaannya langsung diambil meski haram.
"Mengambil pekerjaan yang haram bukan hanya dosa yang ditanggung melainkan keroposnya iman kepada Allah SWT. Maka yakinlah Allah sang maha pengatur dan pemberi rezeki," pungkas Buya Yahya.
Simak Videonya, KLIK
Simak Videonya, KLIK
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post