BTalk
BTalk - Upaya PT Pertamina Patra Niaga Mengawal Distribusi BBM Bersubsidi
Acara BTalk membahas mengenai distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan mengundang Handy Tri Husodo, Sales Branch Manager V Kalselteng PT PPN.
Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mendapat sorotan masyarakat.
Supaya beban masyarakat tidak semakin berat, PT Pertamina Patra Niaga (PPN) berusaha mengawal distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran termasuk di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Bagaimana Pertamina melakukannya? Sales Branch Manager V Kalselteng, Handy Tri Husodo, menjelaskannya dalam Program BTalk-Banjarmasin Bicara Apa Saja, Kamis (15/9/2022) pukul 10.00 Wita.
Dipandu Jurnalis Banjarmasin Post (BP), Murhan, perbincangan ditayangkan langsung dan bisa disimak ulang di kanal Youtube Banjarmasin News Video, Instagram Banjarmasin Post dan Facebook BPost Online.
BP: Bisa dijelaskan tentang perubahan harga BBM ini?
PT PPN: Pada 3 September 2022 pemerintah telah mengumumkan perubahan harga BBM khususnya Pertalite dan Bio Solar.
Sebagaimana dikatakan Presiden Jokowi bahwa hal ini tak bisa dihindari. Dan ini merupakan dampak perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan naiknya harga minyak dunia menjadi 130 dolar per barel.
Indonesia yang masih berstatus sebagai importir BBM harus menyesuaikan anggaran penyediaan BBM atas kenaikan harga minyak dunia tersebut.
BP: Seberapa besar kebutuhan BBM secara nasional saat ini?
PT PPN: Kebutuhan harian BBM secara nasional adalah 1,6 juta barel, sedangkan produksi B dalam negeri hanya 800 ribu barel per hari. Jadi itulah kenapa kita bergantung harga minyak dunia.
Jika tidak menaikan harga BBM maka dengan adanya kenaikan itu pemerintah harus mensubsidi hingga Rp500 triliun yang nilai itu sangat fantastis.

BP: Bagaimana dengan solusi menggunakan aplikasi My Pertamina, bisa dijelaskan?
PT PPN: Sebab itu, kita harus mengarahkan BBM bersubsidi ke tangan yang tepat. Dengan adanya aplikasi My Pertamina maka diharapkan menjadi solusi yang tepat.
Sejak 1 Juli My Pertamina diujicoba dan membuka pendaftaran untuk pendataan pengguna bio solar dan pertalite.
BP: Jadi siapa saja yang berhak mendapatkan?