Jantung Ikan Purba

Penampakan Jantung Ikan Berusia 380 Juta Tahun, Ditemukan Dalam Fosil Ikan Purba

Inilah penampakan jantung ikan berusia 380 juta tahun lalu.Adapun jantung ikan ini ditemukan pada Fosil Ikan purba

Editor: Irfani Rahman
(Yasmine Phillips/Curtin University via SCIENCE ALERT)
Inilah fosil jantung ikan purba yang terawetkan dengan baik. Penemuan Organ jantung ikan purba berusia 380 juta tahun ini mengejutkan para peneliti 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penemuan jantung ikan berusia 380 juta tahun lalu mengejutkan para peneliti.Adapun jantung ikan ini ditemukan dalam Fosil hewan vertebrata purba.

Berikut penampakan jantung ikan purba ini.

Menurut ahli paleontologi, jantung ikan purba ini ditemukan dalam Fosil ikan lapis baja berusia 380 juta tahun.

Ikan purba yang sudah punah ini oleh ahli disebut arthrodire ini berkembang selama sekitar 50 juta tahun selama periode Devonian.

Baca juga: Teknologi Bongkar Penyebab Kematian Dua Mumi Pria Berusia 1.000 Tahun, Dipukul Hingga Tewas

Baca juga: Arkeolog Temukan Kerangka Vampir Wanita, Ada Sabit di Dada serta Gembok di Jempol Kaki

Ikan  purba ini pun kemudian menghilang selama peristiwa kepunahan global besar.

Temuan ini pun menjadi hal yang luar biasa. Pasalnya jaringan lunak jarang ditemukan dalam catatan fosil, cenderung terurai sebelum fosilisasi terjadi. Lebih jarang lagi adalah jaringan lunak dalam bentuk tiga dimensi.

Sehingga tak heran, temuan merupakan kabar baik karena saat dilakukan pemindaian fosil, memungkinkan para ilmuwan mempelajari anatominya dalam bentuk 3D tanpa perlu memecah fosil yang berharga itu.

Seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (16/9/2022) berkat pengawetan yang luar biasa baik, detail seperti atrium, ventrikel, dan saluran keluar dapat diidentifikasi dengan jelas dalam fosil.

"Apa yang benar-benar luar biasa tentang ikan adalah jaringan lunak mereka terawetkan dalam tiga dimensi. Kebanyakan kasus pengawetan jaringan lunak ditemukan pada fosil pipih, di mana anatomi lunaknya tidak lebih dari noda pada batu," ungkap Per Ahlberg, ahli paleontologi dari Uppsala University di Swedia.

Peneliti juga mengaku sangat beruntung karena teknik pemindaian modern memungkinkan mereka mempelajari jaringan lunak pada fosil jantung ikan berusia 380 juta tahun yang rapuh tanpa merusaknya. Beberapa dekade yang lalu, hal ini tak mungkin dilakukan.

Dengan bantuan sinar neutron dan pencitraan sinar-X sinkrotron, peneliti kemudian memetakan berbagai kepadatan mineral di dalam fosil.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini, 1 Gram Dibandrol Rp 940.000, Simak Juga Harga 0,5 Gram - 1 Kilogram

Baca juga: Perawat di Sumsel Cabuli Bocah di Ruangan Kantin, Petugas pun Bergerak dan Lakukan Penangkapan

Kepadatan ini mengungkapkan tak hanya tulang yang diawetkan melainkan fitur lain seperti jantung, perut, usus, dan hati. Temuan organ lain ini memungkinkan tim untuk mempelajari tata letak anatomi ikan juga.

"Untuk pertama kalinya, kami dapat melihat semua organ pada ikan berahang primitif. Dan kami sangat terkejut mengetahui bahwa mereka tak begitu berbeda dari kami," kata Kate Trinajstic, ahli paleontologi dari Curtin University di Australia.

Selain itu, peneliti menemukan jantung ikan purba adalah organ berbentuk S yang terdiri dari dua ruang, dengan ruang yang lebih kecil berada di atas yang lebih besar.

Jantung ikan purba ini, kata peneliti, jauh lebih maju daripada yang diperkirakan ahli paleontologi dan dapat memberikan informasi penting tentang evolusi daerah kepala dan leher. Termasuk bagaimana bagian tersebut berubah untuk mengakomodasi rahang.

"Sebagai ahli paleontologi yang telah mempelajari fosil selama lebih dari 20 tahun, saya benar-benar takjub menemukan jantung 3D dan terawetkan dengan indah pada hewan purba berusia 380 juta tahun," imbuh Trinajstic.

Evolusi sering dianggap sebagai serangkaian langkah-langkah kecil, tetapi fosil-fosil kuno ini menunjukkan ada lompatan yang lebih besar antara vertebrata tanpa rahang dan berahang.

Ikan tersebut benar-benar memiliki jantung di mulut dan di bawah insang mereka, seperti hiu yang hidup saat ini.

Lebih lanjut, fosil ditemukan di sebuah situs yang dikenal sebagai Formasi Gogo di sudut paling utara Australia Barat.

Selama Devonian, antara 419 juta hingga 358 juta tahun lalu, wilayah tersebut adalah terumbu karang yang luas dengan berbagai kehidupan.

Sekarang, area itu adalah lapisan fosil yang diklasifikasikan sebagai Lagerstatte, di mana terkadang jaringgan lunak telah terawetkan dengan baik.

Temuan spesimen baru ini pun menunjukkan bahwa mungkin ada lebih banyak lagi fosil yang menunggu ditemukan di Australia.

"Penemuan baru organ lunak pada ikan purba ini benar-benar impian para paleontolog. Sebab tanpa diragukan lagi fosil ini adalah yang paling terawetkan dengan baik untuk zaman ini," papar John Long, ahli paleontologi dari Flinder University di Australia.

Baca juga: Tarif Listrik Akan Alami Kenaikan ? Ini Kata Menteri ESDM

Baca juga: Ini Dia Perwira yang Pertama Datangi TKP Pembunuhan Brigadir J, Jalani Sidang Kode Etik 26 September

Penelitian fosil jantung ikan purba berusia 380 juta tahun ini telah dipublikasikan di jurnal Science.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jantung Ikan Berusia 380 Juta Tahun Ditemukan, Terawetkan dengan Baik",

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved