Rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang
Rusuh Usai Laga Arema Malang vs Persebaya, 2 Polisi Meninggal, Mobil Dinas Dibakar
Dari 127 orang korban rusuh usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, 2 anggota polisi. Mobil dinas polisi dibakar
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kerusuhan supoter usai laga Arema FC vs Persebaya dikabarkan menewaskan 127 orang dan juga 2 orang polisi.
Tak hanya itu ternyata kerusuhan itu menyebabkan mobil polisi yang ada di luar Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur turut dirusak dan dibakar.
Hal ini berawal dari mobil polisi yang berupaya mengawal pemain Persebaya ke luar stadion Kanjuruhan Malang.
Namun mobil tersebut diadang oleh sekelompok orang
Akibatnya beberapa mobil dinas polisi ada yang dirusak dan dibakar.
"Jadi ada pengadangan saat keluar stadion, ada sekelompok perusakan mobil dinas polisi saat mengawal pemain Persebaya Surabaya," kata Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).
Baca juga: Rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang Usai Laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, 127 Orang Meninggal
Baca juga: Cuaca Banjarmasin Minggu 2 Oktober 2022, BMKG : Bandung, Bengkulu dan Yogyakarta Hujan Petir
Menurut Kapolres Malang ada dua titik konsentrasi ribuan orang yang kemudian berbuntut kepada kerusuhan dan perusakan.
Yang pertama kata Kapolres yakni terkait pengadangan kendaraan kawalan pemain Persebaya Surabaya dan penonton yang mencoba merangsek masuk ke dalam stadion.
"Jadi ada dua titik konsentrasi di luar stadion yakni pengadangan pemain Persebaya dan penonton yang mau masuk ke stadion," ujar Kapolres.
127 Korban Meninggal
Kerusuhan suporter terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.
Pemicu kerusuhan tersebut diduga karena ribuan orang dari tribun penonton masuk ke lapangan usai Arema FC dikalahkan Persebaya dikalahkan dengan skor 2-3.
Akibat kerusuhan tersebut ratusan orang meninggal dunia.
"Masih simpang siur (jumlah yang meninggal) ada yang bilang 114 tapi tadi ada yang bilang 120," kata Bupati Malang HM Sanusi dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).
Sementara itu Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat menyebut ada 127 orang meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut.