Berita Tanahlaut

Sejumlah Warga Sumberjaya Deklarasi Tak Memilih, Begini Respons KPU Kabupaten Tanahlaut

Ketua KPU Tala mengaku belum pernah mendengar ada deklarasi tak memilih oleh warga Desa Sumberjaya.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
ARIF MUKHYAR, ketua KPUD Tala 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Deklarasi sejumlah warga Desa Sumberjaya, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), turut menjadi perhatian Komisi Pemilihan Umum (KPU) di daerah ini.

Ketua KPU Tala Arif Mukhyar mengaku belum pernah mendengar mengenai hal tersebut sebelumnya.

Karena itu dirinya berterimakasih telah dikonfirmasi sehingga bisa menyikapi.

"Langkah kami, pertama, tentu kami akan mempelajari dulu terkait adanya isu seperti itu. Tentu akan menjadi perhatian kami," ucap Arif kepada banjarmasinpost.co.id, Selasa (4/10/2022).

Baca juga: Sejumlah Warga Sumberjaya di Tanahlaut Deklarasi Tak Memilih pada Pemilu 2024, Kades Paparkan Ini

Baca juga: Layanan Vaksinasi Covid19 di Kabupaten Tanahlaut Terhenti, Ini Penyebabnya

Pihaknya nanti secara khusus akan mencoba mendekati warga tersebut.

"Kami akan tetap mendorong warga tersebut agar menggunakan hak pilihnya pada pemilu serentak 2024 mendatang," tandas Arif.

Menurutnya, warga tersebut justru malah penting menggunakan hak pilih pada pemilu agar calon pemimpin yang dipilih dapat membantu memperjuangkan aspirasi (tuntutan) yang selama ini belum menemukan solusi.

"Tentu calon pemimpin punya jaringan timnya di tiap daerah. Nah, tentu bisa diajak bicara bahkan mungkin membikin komitmen untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi," tandasnya.

Lebih lanjut Arif menerangkan saat ini pihaknya masih fokus pada sosialisasi tahapan pemilu serentak pada 14 Februari 2024 (pileg dan pilpres) dan pemilu kepala daerah pada 14 Februari 2024.

"Nanti mendekati pelaksanaan pemilu kami akan mengintensifkan sosialisasi dan mengajak para pemilih untuk menggunakan hak pilihnya," tandas Arif.

Pihaknya akan berupaya menggenjot partisipasi pemilih pada pemilu serentak mendatang.

Pasalnya partisipasi pemilih juga turut menentukan besar kecilnya legitimasi pemimpin terpilih.

Diakuinya pada pilgub Kalsel 9 Desember 2020 lalu, angka partisipasi pemilih di Tala tergolong rendah yakni hanya 56 persen.

Hasil evaluasi, paparnya, hal tersebut disebabkan beberapa hal.

Di antaranya faktor pandemi covid19 di Tala yang cukup tinggi angka kasusnya saat itu sehingga banyak pemilih yang enggan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) karena menghindari kerumunan agar terhindar dari risiko terpapar covid19.

Penyebab lainnya yakni saat itu di Tala terguyur hujan deras disertai angin yang cukup kencang merata pada seluruh kecamatan.

Bahkan di beberapa TPS harus digeser ke tempat lain.

Baca juga: Kebakaran di Desa Teluk Daun Kabupaten HSU Kalsel, Tiga Rumah Hangus Terbakar

Baca juga: Hindari Gagal Berangkat Umrah, Kakanwil Kemenag Kalsel Imbau Imbau Masyarakat Lakukan Hal ini

Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur kala itu juga bukan warga Tala.

"Secara emosional pemilih di Tala juga kurang antusias," sebut Arif.

Pada momentum pilgub tersebut di Tala tidak ada pilkada. Beda dengan beberapa daerah lain seperti di Banjarmasin dan Kabupaten HST yang sekaligus ada pilkada sehingga angka partisipasi di kedua daerah itu cukup tinggi.

Pada pileg dan pilpres tahun 2019, jelas Arif, angka partisipasi pemilih di Tala lumayan tinggi.

Hal itu dikarenakan capres cukup populer dan digerakkan oleh para caleg yang turut memaksimalkan para pendukung untuk memilih.

"Saat itu partisipasi pemilih di Tala untuk pileg mencapai 81 persen dan pilpres 82 persen. Kami berharap pada pemilu serentak 2024 nanti angka partisipasinya juga tinggi," tandasnya.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved