Religi
Hal-hal yang Dihindari dalam Pemecahan Masalah Suami Istri, Simak Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
Ustadz Khalid Basalamah terangkan hal-hal yang dihindarkan Pasangan dalam memecahkan masalah Rumah Tangga
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjabarkan hal-hal yang dihindari dalam pemecahan masalah Rumah Tangga di kehidupan suami dan istri.
Persoalan dalam hidup berumah tangga biasanya dialami semua Pasangan hanya saja masing-masing berbeda kadar dan jenis ujiannya, Ustadz Khalid Basalamah mengimbau hendaknya solusi secara internal oleh Pasangan.
Ini karena jika ada pihak lain atau orang ketiga ikut campur masalah tersebut menurut Ustadz Khalid Basalamah justru akan membuat masalah Rumah Tangga semakin kacau.
Apabila membutuhkan bantuan orang lain maka ada syarat tertentu orang tersebut layak sebagai penasihat atau orang yang memberi solusi berlandaskan agama.
Baca juga: Aset Amal Jariyah dalam Rumah Tangga, Berikut Penjabaran Ustadz Khalid Basalamah
Baca juga: Makna Peringatan Maulid Nabi di Bulan Rabiul Awal, Buya Yahya Sebut Sikap Umat Muslim Harus Gembira
Hidup berumah tangga tak selalu menyenangkan. Ada kalanya kesedihan melanda akibat masalah yang muncul bagi suami dan istri.
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan sebaiknya menghindari curhat kepada pihak lain terkait masalah apapun kecuali ahlinya.
"Maksudnya para ulama, masalah dalam rumah tangga jangan ajak teman, orangtua, ipar terlibat, makin banyak orang terlibat makin rumit masalah," terang Ustadz Khalid Basalamah dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Lentera Islam.
Ini karena masing-masing orang punya pemikiran, misalnya pasangan suami istri yang sudah berumah tangga tiga tahun lalu bercerita dengan seseorang selama setengah jam dan berharap menemukan solusi, hal itu mustahil didapatkan.
Sebagai umat muslim, Ustadz Khalid Basalamah mengatakan hanya boleh konsultasi dengan ulama atau ustadz yang paham agama.
"Jangan curhat dengan teman, apalagi orangtua, kasian orangtua yang kita libatkan hanya menambah beban mereka," ucap Ustadz Khalid Basalamah.
Jikalau memiliki orangtua beriman maka anaknya akan disuruh bersabar, akan tetapi jika orangtuanya tidak beriman maka kemungkinan akan disuruh cerai, justru akan menambah permasalahan baru.
Baca juga: Amalan Shalat 40 Rakaat, Ustadz Adi Hidayat Sebut Menambah Kekuatan Spiritual, Intelektual, & Mental
Baca juga: Cara Makan Tempe yang Sehat Dicontohkan dr Zaidul Akbar, Membuat Imun dan Mood Semakin Baik
Masalah-masalah rumah tangga yang muncul bisa jadi karena perbedaan karakter antara suami dan istri.
"Laki-laki diciptakan berbeda dengan perempuan, termasuk karakter, laki-laki cenderung menggunakan akal pikirannya maka selalu mempermudah permasalahan," terang Ustadz Khalid Basalamah.
Sedangkan perempuan Allah berikan perasaan yang lebih dominan, karena butuh diperhatikan. Perasaan ini cenderung memecahkan masalah dengan tangisan dan putus asa.
Apabila perempuan berpikir secara akal pikiran maka akan sulit dalam mendidik anak-anak yang cenderung melakukan kesalahan berulang-ulang, karena butuh kesabaran dan perasaan.
"Ini adalah karakter dasar laki-laki dan perempuan secara fitrah dan umum. Namun ada wahyu yang mengontrol kita sehinga pikiran dan perasaan hanya tunduk terhadap hukum Allah SWT," paparnya.
Dalam menghadapi masalah misalnya ada cekcok, para istri cenderung mengingat masalah tersebut hingga waktu yang lama berbeda dengan suami yang sudah melupakan, ini sebab cara pikiran langsung ke solusi.
Para suami harus mengetahui hal-hal yang dapat menyentuh perasaan istri, misalnya memberi pujian, rangkulan, itu perlu. Sedangkan bagi laki-laki pujian adalah hal yang biasa.
"Allah beri karakter demikian pada laki-laki sebagai benteng di luar rumah, karena cenderung menggunakan akal pikiran, jika istri memberi sesuatu maka tidak ada perasaan apapun selain senang dan berterima kasih, sebaliknya, apabila suami memberikan hadiah kepada istri, maka dalam benak istri muncul pertanyaan-pertanyaan tentang maksud si suami," urainya.
Suami cenderung akan tambah sayang jika istri bersikap santun dan merendah. Selain itu juga akan memberikan perlindungan dan keamanan.
Sedangkan istri umumnya memiliki kecenderungan agar suaminya menjaga wibawa atau tidak merendah berlebihan.
Sikap kepemimpinan ada pada laki-laki, sehingga semakin dijunjung tinggi diposisikan pada posisi pemimpin dihargai pendapatnya dan sebagaimana maka responnya akan semakin melindungi dan menyayangi.
"Sementara Ibu-ibu harus selalu dinaungi, disayang, diperhatikan, dan dilindungi maka akan mendapatkan respon yang sama maka harus berimbang," tukas Ustadz Khalid Basalamah.
Simak Videonya, KLIK
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post