Berita Banjarbaru
Belum Terima Kepastian Berangkat, Calon Jemaah Umrah Kalsel Bakal Bertemu Kuasa Hukum Pihak Travel
Sikap pesimis bisa berangkat umrah diungkapkan oleh Husin, Calon Jemaah Umrah Kalsel tidak akan bisa berangkat dalam waktu dekat.
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - 10 hari pascagagal berangkat ke Tanah Suci Mekkah, 175 warga Kalsel harus rela pulang ke kampung halaman.
Hal tersebut diungkapkan oleh Husin Nafari (62) warga Jalan Pemurus, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Kalsel, satu di antara Calon Jemaah Umrah rombongan Kalsel.
Menurutnya rombongan bakal pulang ke Kalsel paling cepat malam ini, Jumat (7/10/2022) siang.
Setelah melakukan pertemuan, dengan kuasa hukum pihak biro perjalanan umrah, PT Naia Syafaah Wisata Mandiri di Jakarta.
"Rencana sore kami mengadakan pertemuan dengan pengacara travel. Nanti dalam pertemuan itu akan ada kesepakan mengenai nasib kami," kata Husin.
Baca juga: 54 Jemaah Umrah Tanahlaut Turut Telantar di Jakarta, Sekda Dahnial Kifli Datang dan Berikan Ini
Baca juga: Calon Jemaah Umrah Masih Telantar di Jakarta, Kemenag Kalsel Panggil Pimpinan Travel
Sikap pesimis bisa berangkat umrah pun diungkapkan oleh Husin, menurutnya rombongan Calon Jemaah Umrah Kalsel tidak akan bisa berangkat dalam waktu dekat.
"Kalau berangkat sudah jelas tidak, tetapi nanti sesudah pulang ke Kalsel mungkin menunggu 2 atau tiga bulan bisa berangkat," ujarnya.
Meski sudah mendapatkan tempat berteduh sementara di Asrama Haji Jakarta, Husin bersama calon jemaah lainnya tetap harus mengeluarkan biaya sendiri untuk keperluan sehari-hari.
"Kalau dihitung-hitung sudah habis Rp 5 Juta di sini, buat biaya hidup. Tapi ya enggak apa semoga ini mendapat ridho Allah SWT," harapnya.
Diberitakan sebelumnya rombongan Calon Jemaah Umroh asal Kalsel berangkat pada tanggal 28 September 2022 lalu, dari Banjarmasin menuju Jakarta menggunakan pesawat terbang.
Sesampainya di bandara mereka bingung, karena sudah menunggu lebih kurang tiga jam namun tidak dijemput oleh pihak penyedia jasa keberangkatan umrah.
"Kami terus menelpon orang travel, lalu setelah tiga jam baru ada satu orang datang menjemput, kemudian diajak ke hotel," katanya, Senin (3/10/2022) malam.
Sesampainya di hotel, jemaah calon umrah ini lagi-lagi kebingungan karena orang yang mengajak mereka ke hotel tidak ada.
"Menunggu lagi berjam-jam dan terus ditelepon, baru datang ke hotel," ujarnya.
Setelah berdiskusi akhirnya jemaah calon umrah ujar Husin Nafarin dijanjikan berangkat pada 29 September 2022 malam.
Namun kenyataanya hingga saat ini, rombongan asal Kalsel ini belum juga berangkat.
"Menunggu-nunggu hari pertama tidak berangkat, lalu berlanjut sampai hari-hari selanjutnya hingga malam ini. Sempat dijanjikan berangkat pada tanggal 29 malam, tapi sampai sekarang tidak berangkat juga," ujarnya.
Meski demikian pria yang berangkat bersama istrinya ini mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum.
"Kami sudah melaporkan ke pihak berwajib, dan sudah diproses hukum melalui pengacara, dan pihak travel sudah memberikan klarifikasi. Info yang saya tahu pihak travel ditipu oleh seseorang yang berjasa membelikan tiket, jadi rencananya jemaah tidak bisa diberangkatkan sekaligus, tetapi bertahap," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalsel Dr H Muhammad Tambrin, mengatakan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan Dirjen PHU, Stafsus Menag, Direktur Pelayanan Haji dan Kepala UPT Asrama Haji DKI.
Baca juga: Percepat Pengelolaan Kolam Renang oleh Pihak Swasta, Dispora Tanahlaut Mulai Bersihkan Area Sekitar
Baca juga: Aktif Menyebar Informasi, Tim Humas Lapas Banjarbaru Raih Piagam Penghargaan Kemenkumham Kalsel
"Jemaah umroh 175 ini sekarang kami tampung difasilitasi ke UPT Asrama Haji DKI, mereka terlantar di Jakarta ada Indikasi penipuan atau ada sesuatu," ucap Tambrin.
Selain itu Tambrin juga memperlihatkan surat yang dikeluarkan oleh Dirjen PHU tertanggal 30 September 2022, tertulis tujuan kepada PT Naila Syafaah Wisata Mandiri.
Dalam surat itu Dirjen PHU menuliskan, berdasarkan laporan hasil pemantauan dan pengawasan pelaksanaan penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah di lapangan baik di tanah air maupun di Arab Saudi, pihaknya menemukan banyak permasalahan yang dialami jemaah umrah PT Naia Syafaah Wisata Mandiri.
Di antaranya berupa kegagalan keberangkatan dan wan prestasi pelayanan di Arab Saudi.
Oleh karena itu memberi peringatan kepada perusahaan dan melakukan langkah-langkah penertiban.
Pertama Menghentikan penerimaan pendaftaran jemaah umrah baru di kantor dan seluruh kantor cabang, kedua memberangkatkan seluruh jemaah umrah yang telah terdaftar atau mengembalikan biaya pendaftaran umrah.
Ketiga melaporkan kepada Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus tentang data seluruh jemaah yang terdaftar dan belum diberangkatkan, lalu rencana pemberangkatan jemaah umrah yang telah terdaftar dan saldo keuangan perusahaan rekening resmi perusahaan, dilengkapi dengan rekening koran tiga bulan terakhir.
Surat itu ditantantangani langsung oleh Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag RI, tembusan Direktur Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah serta Ka Kanwil Kemenag Wilayah Provinsi.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)