Berita HST
Tradisi Baayun dari Banua Halat yang Menyebar ke Kabupaten HST, Ini Maknanya Menurut Budayawan
Budayawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Masruswian, sebut baayun maulid tersebar mulai dari Banua Halat, Tapin, ke semua daerah di Kalsel.
Penulis: Hanani | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Budayawan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Masruswian, mengatakan, baayun massal di Desa Haliau, Kecamatan Batu Benawa, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsle), merupakan tradisi yang digelar sejak zaman dulu.
Dilaksanakannya setiap tahun , bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Pertama kali, Baayun Maulid ini dilakukan di Desa Banua Halat, Kabupaten Tapin, Kalsel.
Lalu, menyebar ke daerah lain, termasuk di Kabupaten HSTdan wilayah lainnya di Kalimantan Selatan.
Baca juga: VIDEO Baayun Massal di Desa Haliau Kabupaten HST, Camat Batubenawa Pun Ikut Diayun
Baca juga: Wakil Gubernur Kalsel Hadiri Baayun Maulid di Desa Banua Halat, Tapin
Baca juga: Lagi-lagi Longsor di Jalan Nasional Satui Kabupaten Tanbu, Buka Tutup Lalu Lintas Diberlakukan
Adapun pesertanya adalah anak-anak bayi dan balita yang diayun sambil diiringi selawat kepada Nabi SAW.
Tujuannya adalah mengenalkan Rasulullah sejak mereka kecil dalam ayunan, dengan harapan punya akhlak dan keteladanan terhadap Rasulullah SAW.
"Ada juga pernak-pernik yang diletakkan di atas ayunan dan kemudian boleh diambil oleh para hadirin. Itu sebagai ajaran bagi anak-anak untuk selalu bersyukur dan berbagi dengan sesama," kata Masruswian yang juga Kepala Seksi Kesenian dan Kebudayaan Disdik HT kepada Banjarmasin post.co.id, Sabtu (8/10/2022).
Mengenai ada orang dewasa sebagai peserta di Baayun Maulid, Masruswian menyebut, dalam perkembangannya tradisi ini berkembang. Sehingga, baayun juga bisa diikuti orang dewasa.
Baca juga: Pencarian Korban Longsor Tambang Emas Kotabaru Dihentikan, Dua Orang Diduga Masih Tertimbun
Baca juga: NEWSVIDEO Jalan Simpang Anem, Kelurahan Kuin Selatan, Banjarmasin, Ditambal Sebagian Saja
Baca juga: Dua Pekerja Kesetrum di Jalan Sultan Adam Banjarmasin Dirawat di RS, Satu Orang Dibolehkan Pulang
Menurutnya, lebih ke memaknai orangtua adalah pemimpin bagi anak-anaknya. Khususnya untuk laki-laki adalah pemimpin di keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat dan lingkungan kerja dengan harapan bisa meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
Kemudian, budayawan HST Masruswian juga mengungkapkan, tradisi baayun tercatat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai salah satu warisan budaya dari Desa Banua Alat, Kabupaten Tapin.
Sedangkan Pemkab HST, lanjut Masruswian, mendorong agar warisan budaya tersebut mendukung pariwisata di darahnya hingga bisa menjadi destinasi wisata.
(Banjarmasinpost.co.id/hanani)
