Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022
Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022, Berikut Tutorial Pasang di Media Sosial
Berikut ini adalah Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022, simak juga cara pasangnya di media sosial anda
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
Cara memasang Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022.
1. Pilih salah satu Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022 yang ingin dipakai dari link di atas.
Baca juga: Sumpah Pemuda: Isi Teks, Sejarah, dan Maknanya
2. Kemudian, kamu akan diarahkan ke laman Twibbonize, lalu klik 'Pilih Foto'.
3. Pilih foto yang akan digunakan di Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022, lalu klik OK.
4. Foto yang dipilih akan muncul di Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022. Letak foto dapat digeser kemudian klik 'crop'.
5. Twibbon Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022 sudah jadi dan dapat digunakan.
6. Untuk menggunakannya, klik 'download' dan Twibbon akan tersimpan di galeri.
Tanggal 28 Oktober 1928 menjadi momen bersejarah lahirnya ikrar Sumpah Pemuda usai adanya Kongres Pemuda II.
Baca juga: Suami di Luwu Sulawesi Selatan Tega Habisi Nyawa Istri, Berlatar Belakang Cemburu
Baca juga: Satu Ruko di Taman Palem Cengkareng Digerebek, Jadi Lokasi Judi Online, Temukan Beberapa Komputer
Sejarah Sumpah Pemuda
Dilansir dari laman museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia.
Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.
Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/erikut-link-Link-Twibbon-Hari-Sumpah-Pemuda-2022-serta-cara-pasannya.jpg)