Sport
Dirikan Dojo di Polres Tapin Kalsel, Aipda Suhaimi Ingin Jaring Bibit Atlet Karate
Dojo Polres Tapin mempersilakan para orangtua memasukkan anaknya untuk ikut latihan karate, tanpa dipungut biaya, demi pembibitan atlet.
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Karate merupakan salah satu bela diri yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat umum. Selasa, (11/10/2022).
Bela diri ini juga sudah sering dilombakan dalam pergelaran olahraga nasional maupun tingkat Internasional.
Kesempatan itu kemudian digunakan Aipda Suhaimi untuk mencari bibit atlet karate di tengah-tengah kesibukannya.
Aipda Suhaimi mengatakan ini adalah kesempatan yang baik untuk melatih para Kohai (Anggota Pemula) agar dapat menjadi bibit Atlet Karate yang dapat bersaing di tingkat Nasional Maupun Internasional.
Polisi yang berdinas di Satuan Samapta Polres Tapin ini, mengatakan, berdirinya dojo di Polres Tapin merupakan amanat dari almarhum Sensei Mukartono.
Baca juga: Paralayang Ada di Tahura Sultan Adam Mandiangin, Dukung Atlet Kalsel Hadapi Agenda Kejurnas
Baca juga: Jadwal Mulai Liga 1 yang Diyakini Pelatih Persib, Milla Siapkan Uji Coba, tapi Siap-siap Kecewa
Baca juga: Sorotan untuk Pelatih Baru Persis dan PSIS, Leonardo Medina Beri Tanda, Ian Gillan Buat Bingung
Pada saat itu, almarhum merupakan seorang Purnawirawan Polri yang menjadi Ketua Majelis Sabuk Hitam (MSH) Inkai Kalsel.
"Semasa hidupnya beliau pernah menyarankan agar mendirikan sebuah Dojo di Polres Tapin," jelasnya.
Dilanjutkan Suhaimi, pertama kali mengenal ilmu dasar Beladiri Karate saat sekolah di Pesantren Darul Istiqomah Barabai namun pada saat itu tidak berlanjut.
"Saat menjadi Anggota Polri yang berdinas di Polres Tapin, saya baru meneruskan belajar beladiri karate di Dojo Kodim 1010/Tapin dan saat ini sudah menyandang sabuk cokelat Kyu 1," jelasnya.
Bagi para orangtua yang ingin mendaftarkan anaknya, dia mempersilakan untuk datang ke Dojo Polres Tapin.
Baca juga: Persija Jakarta Tolak Keinginan Timnas U-20, Shin Tae-yong Palingkan Pilihan ke Pemain Borneo FC
Baca juga: Serupa Persib, PSM Lakukan Hal ini Meski Liga 1 Belum Jelas, Tavares Urai Kesulitan soal Jadwal Baru
Baca juga: Beda Nasib Duo Timnas, Witan Ikut Permalukan Klub Besar dan Dapat Momen Spesial, Egy Kesulitan
"Tidak ada batasan umur bagi yang mau mendaftar di dojo, dari umur 7 Tahun sampai maksimal tidak ada batasan, mau tua maupun muda," jelasnya.
Ia mengakui bahwa memang terkadang ada juga orangtua yang mengantarkan anak yang berumur di bawah 7 tahun. Tetapi, tetap diterima.
"Hingga saat ini ada 24 kohai. Jadwal latihan dua kali dalam seminggu, hari Rabu dan Jumat. Tapi apabila ada halangan kegiatan maupun pada saat cuaca hujan, digeser latihan ke Minggu pagi," jelasnya.
Ia mengatakan untuk biaya, dari Dojo tidak ada meminta pungutan biaya.
"Ada kesepakatan dari para orangtua, ada yang katanya mau iuran, tapi bukan untuk pribadi, melainkan iuran untuk membeli alat latihan. Karena, masih kekurangan untuk alat latihan," lanjutnya.
Ia juga berharap agar para Kohai ini dapat menjadi bibit-bibit atlet karate yang dapat bersaing di tingkat Nasional dan Internasional sebagai perwakilan dari wilayah Kabupaten Tapin.
(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene)
