Religi
Larangan Potong Kuku di Hari Sabtu, Simak Penjelasan Buya Yahya
Adanya laranngan memotong kuku di hari Sabtu. Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai sunnah potong kuku.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Adanya laranngan memotong kuku di hari Sabtu. Buya Yahya memberikan penjelasan mengenai sunnah potong kuku.
Sunnah potong kuku di hari Jumat. Namun salahkah orang memotong kuku selain hari Jumat, termasuk Sabtu.
Simak penjelasan Buya Yahya yang dikutip dari YouTube Channel Buya Yahya 5 September 2022 berjudul Dilarang Potong Kuku di Hari Sabtu, Benarkah? -Buya Yahya Menjawab.
Membersihkan kuku memang disunnahkan pada hari Jumat dan tak boleh dipanjangkan hingga 40 hari lebih.
Baca juga: Hari Terakhir Penyisihan Lomba Karya Tulis Ilmiah MTQ Nasional ke 29
Baca juga: Dua Kafilah MTQ Nasional ke 29 di Kalsel Menangis Usai Ikuti Perlombaan, Ternyata Ini Penyebabnya
Penyampaian Buya Yahya menjawab pertanyaan dari seorang jemaah.
"Assalamualaikum Buya, ingin bertanya. Jadi waktu itu mama saya melihat ceramah. Kurang lebihnya kaya gini Buya. Gunting kuku tidak boleh hari Sabtu dan Senin nanti tidak dapat rahmat Allah. Apakah itu benar?"
Buya Yahya kemudian menjawabnya. Berikut ini penjelasan Buya Yahya.
"Fitrah itu adalah sesuatu fitrahnya manusia, asal kebersihan bahasa lain menjadi disunahkan. Disederhanakan dianjurkan.
Disunahkan itu ada 10. Satu diantaranya adalah potong kuku," ujar Buya Yahya.
Lanjut Buya Yahya, potong kuku adalah sunah kapan saja. Tapi ada anjuran lebih sunah di hari Jumat.
"Cuma diimbau sepekan sekali setiap jumat. Paling lama jangan lebih dari 40 hari," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya menegaskan bahwa gunting kuku itu adalah sunah. Bisa dilakukan kapan saja.
"Jadi adapun harinya adalah Jumat. Kalau nd sempat sabtu dong, (dan hari lainnya). Ini dianjurkan, nabi tidak membatasi. Tidak ada larangan. Kalau tidak bisa Jumat, ya Sabtu, nda sempat lagi Ahad, Senin (dan seterusnya).

Penceramah Buya Yahya menjelaskan sunnah-sunnah dalam memotong kuku yang bisa dipraktikan umat Islam.
Disebutkan Buya Yahya yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, potong kuku dianjurkan di hari Jumat.
Banyak beredar riwayat hadist yang tidak benar mengenai potong kuku, maka Buya Yahya menyebut hadist tersebut tidak dapat dipakai sebagai ilmu bagi kaum muslimin.
Memotong kuku adalah salah satu upaya manusia dalam membersihkan anggota tubuhnya.
Kuku yang panjang dan kotor akan mengganggu penampilan, serta dapat menajdi sumber penyakit.
Baca juga: Dalil Amalan Surah Yasin di Malam Jumat, Ustadz Abdul Somad Sebut Lebih Afdhol Tiap Hari
Buya Yahya menjelaskan hadist shahih riwayat muslim menerangkan tentang fitrah manusia, umat muslim dianjurkan mematuhi fitrah itu di antaranya potong kuku.
"Potong kuku adalah sunnah, kapan saja, ada anjuran lebih sunnah kalau mengerjakannya hari Jumat," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Hukum potong kuku adalah sunnah, jikalau ada hadist yang meriwayatkan tentang hari yang dilarang kemudian tidak mendapat rahmat, riwayat hadist yang demikian tidak bisa dipakai.
Lebih lanjut, Buya menyebut hadist yang menyatakan potong kuku yang semula sunnah dan bagus menjadi tidak mendapatkan rahmat adalah hadist yang berbahaya.
"Potong hari apa saja, hanya diimbau potong sepekan sekali setiap hari Jumat, paling lama jangan lebih dari 40 hari, 40 hari itu sudah seperti harimau," urai Buya Yahya.
Jikalau tak bisa dilakukan di hari Jumat, bisa potong kuku hari apapun termasuk hari Sabtu.

Sebab potong kuku adalah anjuran Nabi SAW, Rasulullah pun tak melarang atau membatasi hari atau waktunya.
Banyak beredar info-info hari yang dilarang memotong kuku, maka Buya Yahya imbau untuk mewaspadai yang demikian.
Untuk cara memotong kuku, bisa memotong dengan cara apa saja, sebagian ulama mengajarkan agar berbeda dengan kebiasaan dan menjadikan ibadah.
Misalnya memotong mulai dari jari telunjuk hingga kelingking lalu dilanjutkan ibu jari.
Cara lainnya bisa dilakukan selang-seling, yakni dimulai jari kelingking tangan kanan lanjut ke jari tengah, lalu ke ibu jari selanjutnya jari manis dan telunjuk, kemudian di tangan kiri mulai ibu jari ke jari tengah ke kelingking dan jari manis dan diakhiri telunjuk.
Baca juga: dr Zaidul Akbar Bagikan Resep Sembuhkan Sariawan, Cukup Gunakan Bahan Sederhana Ini
"Itu adalah sebuah rumus, tapi tak perlu hafal rumusnya yang penting disilang agar keluar dari kebiasaan, apa wajib begitu? Tidak, kalaupun ada yang memotong sebagaimana biasa bukan suatu kesalahan jadi tak perlu ditegur," paparnya.
Yang terpenting adalah menjaga kebersihan dengan senantiasa rutin memotong kuku.
"Potong kuku deh jelas sunnah, memelihara kuku hukumnya makruh bukan suatu kebaikan," tukas Buya Yahya.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Benarkah Potong Kuku di Hari Sabtu Dilarang, Harus Jumat? Simak Penjelasan Buya Yahya