Religi
Jenis Bacaan Shalawat Nabi, Buya Yahya Jabarkan Amalan di Bulan Rabiul Awal
Buya Yahya memberi penjelasan tentang amalan di Rabiul Awal, salah satunya perbanyak membaca Shalawat Nabi
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Buya Yahya menjabarkan amalan di bulan Rabiul Awal yang bisa dikerjakan kaum muslimin.
Salah satau amalan diungkapkan Buya Yahya adalah shalawat. Ada beberapa jenis Shalawat Nabi yang senantiasa dirutinkan.
Buya Yahya merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah menyerukan untuk selalu mengerjakan amal ibadah di setiap saat tak terkecuali di bulan Rabiul Awal yang saat ini telah tiba.
Disebutkan Buya Yahya, bulan Rabiul Awal adalah momen memupuk cinta dan hubungan kepada Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Buya Yahya Paparkan Shalat Sunnah yang Tak Dianjurkan Berjamaah,Tahiyatul Masjid hingga Shalat Dhuha
Baca juga: Cara Mengusir Was-was Setan, Ustadz Adi Hidayat Beri Penjelasan
Saat ini telah memasuki pertengahan bulan Rabiul Awal 1444 Hijriyah atau bulan ketiga sistem penanggalan Islam disebut juga bulan maulid Nabi.
Umumnya masyarakat di Indonesia menggelar maulid Nabi Muhammad SAW di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam gelaran maulid Nabi umumnya ada bacaan-bacaan Alquran yang dibaca termasuk shalawat Nabi.
Bacaan Shalawat Nabi Muhammad SAW
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ
“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.”
Artinya:
“Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”
Baca juga: Makna Anjuran Memanjangkan Jenggot, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Mendapat Pahala Allah SWT
Baca juga: Bacaan Shalawat Ibrahimiyah, Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Waktu yang Dianjurkan Merutinkannya
Shalawat Ibrahimiyah
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
(Allahumma shalli ‘alaa muhammd wa ‘alaa aali muhammad)
كما صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ
(Kamaa shallaita ‘alaa ibraahiim)
وعلى آلِ إبْراهِيمَ
(Wa ‘alaa aali ibraahiim)
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ
(Wabarik ‘alaa muhammad wa ‘alaa aali muhammad)
كما بَاركْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ
(Kamaa baa rakta ‘alaa ibraahiim)
وَعَلَى آل إبراهيم
(Wa ‘alaa aali ibraahiim)
في العالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
(Fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid)
Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Limpahkanlah pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya di semesta ini Engkau Maha Terpuji dan Agung.”
Buya Yahya mengingatkan bulan Maulid hendaknya dijadikan kesempatan bagi umat Islam memperbaharui ikatan dengan Nabi Muhammad SAW.
"Memang hubungan dengan Rasulullah SAW tidak perlu nunggu bulan Rabiul Awal, setiap hari pun hendaknya memperbaharui cinta kita, iman kita kepada Nabi SAW, jika setiap saat diminta untuk menjaga hubungan dengan Nabi Muhammad SAW, bagaimana di saat bulan kelahiran Nabi SAW, secara otomatis orang yang memiliki rasa cinta yang besar dengan Nabi Muhammad SAW tak bisa ditahan dan diajak akan tergerak memperbaiki urusannya dengan Rasulullah SAW," papar Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube TafsirQu.
Ia menambahkan hendaknya kaum muslimin memperbanyak shalawat, di bulan maulid Nabi Muhammad SAW senantiasa meningkatkan jumlah shalawat yang diamalkan hinga ratus ribu kepada Rasulullah SAW.
Karena sesungguhnya bulan maulid adalah bulan untuk mendekatkan diri kepada Nabi Muhammad SAW.
"Yang selama ini lalai dalam bershalawat, maka ayo kita hidupkan kembali hati kita untuk rindu bershalawat. Adapun gebyar maulid Nabi SAW perlu untuk dihadirkan guna menggugah diri kita dan orang lain agar semakin kenal dengan Nabi Muhammad SAW," terangnya.
Mengenai perbedaan pendapat mengenai perayaan maulid Nabi, Buya Yahya mengimbau agar tidak terpengaruh dengan pendapat yang kontra yang menyatakan jika upaya pendekatan diri kepada nabi SAW melalui acara maulid Nabi dianggap bid'ah.
Bagi kaum muslimin yang ingin mengikuti acara gebyar maulid Nabi dipersilakan.
Para sahabat yang menyanjung Nabi SAW, tak hanya sekadar kata yang terucap atau syair dan terangkai.
"Shalawat apapun bisa dibaca, adapun gebyar maulid Nabi SAW itu salah satu yang perlu kita hadirkan untuk menggugah diri kita dan orang lain agar semakin kenal Nabi Muhammad SAW," pungkas Buya Yahya.
Simak Videonya, KLIK
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post