Religi

Kiat-kiat Cerdas seperti Ilmuwan Islam Zaman Dahulu, Ustadz Adi Hidayat Berbagi Tips

Penceramah Ustadz Adi Hidayat membagikan kiat-kiat menjadi cerdas seperti ilmuwan zaman dahulu.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
kanal youtube Audio Dakwah
Ustadz Adi Hidayat berikan tips agar bisa sukses layaknya ilmuwan Islam zaman dulu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Ustadz Adi Hidayat membagikan kiat-kiat menjadi cerdas seperti ilmuwan zaman dahulu.

Dikatakan Ustadz Adi Hidayat, terdapat perbedaan membaca dan mengkaji Alquran di zaman dahulu dan masa kini.

Di masa lampau, Ustadz Adi Hidayat menyebut para ilmuwan muslim berjaya dengan sejumlah teori ilmu yang telah dipraktikkan hingga kini.

Ilmu Sains telah dijabarkan dalam Alquran, hal ini yang mendasari penemuan-penemuan ilmuwan muslim zaman dulu.

Salah satu ayat yang menjelaskan tentang fakta sains adalah Surah At-Tur ayat 6.

Baca juga: Waspada Permainan Berkedok Judi, Buya Yahya Imbau Lebih Baik Benar-benar Membeli

Baca juga: Wakili Aceh di Lomba Hifzil Quran MTQ Nasional ke 29 di Kalsel, Nazwatul Ulfa Optimistis Juara

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tembok-tembok tidak akan menjadi bangunan mesjid secara utuh jika tidak ada ilmu kimia.

"Cara memadatkan semen itu pakai ilmu kimia, siapa yang menemukan kimia? Siapa yang menemukan atomnya? Anak-anak sekolah saat ini tahunya adalah Jhon Dalton, padahal Jhon Dalton belajar dari orang sebelumnya yang menemukan atom pertama kali bernama Jabir Bin Hayyan," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan Jabir Bin Hayyan menemukan atom saat membaca Alquran Surah Al-Hadid 25-26.

Surat Al-Hadid Ayat 25-26

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمِيزَانَ لِيَقُومَ ٱلنَّاسُ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَأَنزَلْنَا ٱلْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥ وَرُسُلَهُۥ بِٱلْغَيْبِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ قَوِىٌّ عَزِيزٌ

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا وَإِبْرَٰهِيمَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِمَا ٱلنُّبُوَّةَ وَٱلْكِتَٰبَ ۖ فَمِنْهُم مُّهْتَدٍ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ

Laqad arsalnā rusulanā bil-bayyināti wa anzalnā ma'ahumul-kitāba wal-mīzāna liyaqụman-nāsu bil-qisṭ, wa anzalnal-ḥadīda fīhi ba`sun syadīduw wa manāfi'u lin-nāsi wa liya'lamallāhu may yanṣuruhụ wa rusulahụ bil-gaīb, innallāha qawiyyun 'azīz. Wa laqad arsalnā nụḥaw wa ibrāhīma wa ja'alnā fī żurriyyatihiman-nubuwwata wal-kitāba fa min-hum muhtad, wa kaṡīrum min-hum fāsiqụn

Artinya: Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab, maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka fasik.

"Penasaran dengan ayat itu, maka Jabir membawa besi ke laboratorium, dilihat, diamati, dan dikeluarkan atomnya. Maka dari situ muncul nama besi Fe (Ferum), nomor atom besinya 26, besi punya isotop yang menjaga kestabilan atom supaya kokoh, dengan nomor isotop 57, ini menandakan surah ke-57 ayat 25-26," paparnya.

UAH sapaan akrabnya berguyon, perbedaan ilmuwan zaman dulu dan sekarang, orang-orang dulu ke mesjid membaca Alquran menemukan sesuatu, sedangkan orang saat ini ke mesjid baca Alquran kehilangan sendal.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved