Piala Dunia 2022
Kisah Suporter Timnas Spanyol dan Madrid Dikabarkan Hilang Saat Perjalanan Darat ke Piala Dunia 2022
Suporter bola yang sedang melakukan perjalanan datar menuju Qatar untuk menyaksikan Piala Dunia 2022 dikabarkan hilang saat menyeberang ke Iraq
Penulis: Aprianto | Editor: Khairil Rahim
BANJARMASINPOST.CO.ID - Suporter bola yang sedang melakukan perjalanan datar menuju Qatar untuk menyaksikan Piala Dunia 2022 dikabarkan hilang.
Seorang pria Spanyol yang melakukan perjalanan dari Madrid ke Doha, Qatar, untuk Piala Dunia 2022 Qatar belum terdengar kabarnya sejak sehari setelah dia menyeberang ke Iran tiga minggu lalu.
Santiago Sanchez, seorang trekker berpengalaman, mantan penerjun payung dan penggemar sepak bola yang fanatik.
Dia terakhir terlihat di Irak setelah berjalan melalui 15 negara dan secara ekstensif berbagi perjalanannya di akun Instagram populer selama sembilan bulan terakhir.
Baca juga: Susul Ronaldo dan Lionel Messi, Jangkar Real Madrid Piala Dunia 2022 Laga Internasional Terakhir
Baca juga: Boyband BTS Dikabarkan Tampil di Seremoni Piala Dunia 2022 Qatar, Terungkap dari Kode Jungkook
Baca juga: Jelang Piala Dunia 2022 Dua Pemain Chelsea Jadi Korban, Jadwal Gila Jadi Keluhan Azpilicueta
Pria berusia 41 tahun itu sebelumnya mengatakan niatnya untuk perjalanannya ke Qatar adalah untuk mempelajari bagaimana orang lain hidup sebelum mencapai negara tuan rumah World Cup 2022 Qatar.
Dia ingin menyaksikan untuk pertandingan pertama timnas Spanyol pada 23 November mendatang.
"Ide dari perjalanan ini adalah untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk menunjukkan bahwa mereka bisa melangkah sangat jauh dengan sangat sedikit," kata Santiago Sanchez kepada AP dari Sulaymaniyah, sebuah kota Kurdi di timur laut Irak, dikutip dari ESPN, Rabu, (26/10/2022).
Namun, keluarga Sanchez terakhir mendengar kabar darinya dalam pesan audio pada 2 Oktober, sehari setelah dia melintasi perbatasan Irak-Iran.
Dia berencana pergi ke ibukota Iran, Teheran, di mana sebuah stasiun televisi ingin mewawancarainya.
Langkah selanjutnya adalah Bandar Abbas, sebuah pelabuhan di Iran selatan, di mana ia akan melakukan perjalanan dengan kapal ke Qatar.
"Kami sangat khawatir, kami tidak bisa berhenti menangis, suami saya dan saya," kata ibunya, Celia Cogedor, kepada The Associated Press.
Orang tua Sanchez melaporkan dia hilang pada 17 Oktober, dan mereka mengatakan polisi dan diplomat Spanyol membantu keluarga itu.
"Setelah beberapa hari, kami tidak khawatir dia tidak memposting; itu sesuai dengan apa yang dia katakan. Tetapi setelah delapan atau sembilan hari, putri saya dan teman-teman terdekatnya. Kami sudah mulai berpikir bahwa kami harus melaporkannya, laporan kehilangan," kata ibunya.
Kementerian Luar Negeri Spanyol mengatakan tidak memiliki informasi tentang keberadaan Sanchez.
Namun duta besar Spanyol untuk Teheran sedang menangani masalah tersebut dengan berusaha melakukan komunikask dengan kementerian Luar Negeri Iran untuk meminta bantuan.