Newsvideo
NEWSVIDEO Menolak Pasrah, Penyandang Disabilitas Penyedia Jasa Servis Elektronik
Pantang meminta, penyandang disabilitas berusia 43 tahun ini tetap memilih bekerja untuk menghidupi keluarga.
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID - Hidup di tengah keterbatasan fisik tak membuat Muhammad Nur Bachtiar pasrah.
Pantang meminta, penyandang disabilitas berusia 43 tahun ini tetap memilih bekerja untuk menghidupi keluarga.
Bachtiar merupakan penyedia jasa servis elektronik keliling di Kota Banjarmasin.
Saat jam di dinding sudah menunjukkan pukul 9.00 Wita, Bachtiar mulai bersiap untuk berangkat dari kediaman.
Saban hari, dirinya harus mengitari kawasan pelosok Kota Seribu Sungai menggunakan sepeda motor tua yang sudah dimodifikasi.
Baca juga: NEWSVIDEO Pertama Kalinya Orangtua Brigadir J Bakal Bertemu Bharada E
Ketika dijumpai Banjarmasin Post pada Selasa (25/10) pagi, kebetulan Bachtiar masih berada di rumah kontrakan, Kompleks Permata Hijau IV, Sungai Andai, Banjarmasin.
Dia terlihat sibuk memperbaiki satu unit televisi tabung.
Dibantu satu lampu belajar, tangan Bachtiar begitu terampil mengotak-atik kabel elektronik menggunakan alat solder.
“Ini tabungnya lagi rusak,” ucapnya, sambil melanjutkan pekerjaan.
Bachtiar menggeluti profesi jasa servis elektronik sudah cukup lama.
Pada tahun 1996, dirinya mendapat bantuan program dari Dinas Sosial untuk pengembangan bakat di Kota Solo, Jawa Tengah.
Di tengah keterbatasan, jasa servis elektronik menjadi satu-satunya profesi yang hanya bisa Bachtiar geluti.
Bachtiar mengalami lumpuh pada kaki sebelah kiri akibat polio sejak berusia satu tahun.
Untuk membantu setiap aktivitasnya, ayah yang memiliki tiga orang anak ini harus berpegang pada dua buah tongkat.
Baca juga: NEWSVIDEO Hotman Paris Resmi Jadi Kuasa Hukum Irjen Teddy Minahasa di Tengah Jalan
Penghasilan Bachtiar dari jasa servis elektronik tidak menentu.
Dalam sehari, terkadang ada, bisa juga nihil.
Tarif jasa servis elektronik tak pasti.
Tergantung jenis kerusakan dan jarak tempuh pengantaran.
“Tetap disyukuri, yang penting masih cukup untuk makan sehari-hari,” ujarnya.
Bagi Bachtiar, selama masih bisa bekerja, dirinya pantang untuk meminta-minta.
Berapapun penghasilan sehari-hari, harus tetap disyukuri. (msr)