Berita HST
Tanah Longsor Tutupi Jalan di Mangkiling Desa Datarajab HST, Warga Kesulitan Melintas
Tanah longsor di Pantai Mangkiling Desa Datarajab Kecamatan Hantakan Kabupaten HST membuat menutup jalan tak bisa dilewati
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID. BARABAI - Intensnya hujan di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tak hanya menimbulkan dampak banjir akibat meluapnya air sungai. Tapi juga berakibat terjadinya tanah longsor di sejumlah titik jalan di Kecamatan Hantakan. Seperti terjadi di Pantai Mangkiling Desa Datarajab.
Warga setempat melaporkan terjadi tanah longsor Jumat (28/10/2022) yang menutup jalan sekitar 10 meter, hingga menghasilkan gundukan tanah yang cukup tinggi.
Akses jalan di desa tersebut tertutup dan tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.
Warga setempat menyatakan sulit dibersihkan dengan bergotong-royong karena memerlukan waktu berhari-hari, mengingat banyaknya tumpahan tanah longsor tersebut.
Baca juga: Tanah Longsor di Bogor, 5 Warga yang Sedang Berada di Lokasi Tertimbun, Satu Tewas, 3 Dicari
Baca juga: Batu Raksasa di Guntungbesar Tala Terlempar dari Atas Gunung saat Tanah Longsor Januari 2021
Camat Hantakan Syahri Ramadhan, yang dihubungi banjarmasinpost.co.id sore tadi menjelaskan, pihaknya sudah menurunkan tim ke lokasi. Juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan BPBD HST serta TNI Polri.
Rencananya kata Syahri dilaksanakan pembersihan dengan gotong royong pada Minggu pagi, 10 Oktober 2022, pukul 10.00 wita.
"Hari ini kami berkoordinasi untuk dana bantuan gotong royong tersebut,"katanya.
Dijelaskan dana dari Pemkab HST untuk menanggulangi tanah longsor sendiri sangat tipis. Sehingga tidak memungkinkan untuk menurunkan alat berat ke lokasi.
Selain butuh waktu berhari-hari, juga memerlukan dana operasional yang besar. Sehingga kata Syahri, solusi sementara adalah dilakukan pembersihan secara manual bergotong-royong dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, TNI Polri para relawan.
Dijelaskan, titik longsor kali ini adalah titik longsor baru, sebelumnya juga terdapat sejumlah titik longsor yang tiap hujan deras terulang lagi.
Untuk itu pihaknya mengusulkan kepada Pemkab HST agar dana untuk mengatasi persoalan longsor di desa Datar Ajab tersebut masuk dalam program anggaran khusus di 2023 mendatang.
"Sebab jika hanya melakukan pembersihan dengan menurunkan alat berat hanya untuk satu titik rugi di operasional. Jika mau mengatasi masalah longsor di desa tersebut harus menyeluruh, agar ketika hujan deras tanah di bagian atas pegunungan tidak lagi turun menutupi jalan,"tambah Sahri.
Sebelumnya, tanah longsor juga terjadi di Desa Kindingan, masih di kawasan pegunungan Meratus di kecamatan Hantakan.
Tanah longsor di desa Kindingan juga menutupi jalan, dan hari ini dilakukan gotong royong pembersihan secara manual agar bisa kembali dilewati kendaraan bermotor.
Baca juga: Cuaca di Kotabaru Gerimis Berawan, Pencarian Korban Tanah Longsor Kotabaru Tetap Berlanjut
Sementara itu kepala pelaksana BPBD HST Budi Hariyanto mengatakan, sampai saat ini Kabupaten HS masih siaga bencana banjir dan tanah longsor.
Untuk kerugian dan berapa total rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak masih dalam tahap pendataan.
Pemkab HST sendiri masih membuka dapur umum untuk melayani masyarakat di wilayah hilir yang masih tergenang banjir yaitu desa Jaranih, Masiraan dan Kayu Rabah di Kecamatan Pandawan. (Banjarmasinpost.co.id/Hanani)
