Berita Tanahlaut
Siaran Analog Masih Lancar, Warga Tanahlaut Ini Lega dan Segera Perbaiki Televisinya
Kalangan warga di Kabupaten Tanahlaut Kalsel lega. karena masih bisa nonton TV seperti biasa
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Penghentian siaran televisi (TV) analog atau Analog Switch Off (ASO) akhirnya diberlakukan secara terbatas oleh pemerintah pusat sejak 2 November 2022 kemarin.
Tahap awal; ASO diterapkan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Banten (Jabodetabek).
Kalangan warga di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), pun lega.
Terutama mereka yang selama ini menggunakan TV analog.
"Lega juga karena masih bisa nonton TV seperti biasa, pakai antena biasa," ucap Khairur Rezki, warga Desa Panggung, Kecamatan Pelaihari, Senin (7/11/2022).
Baca juga: Pelajar di Asamasam Kabupaten Tanahlaut Antusias Diajari Sikat Gigi
Baca juga: Ini Dia Syarat Ketentuan Pemasangan Leding Gratis, PDAM Tanahlaut Tutup Pendaftaran Jika Kuota Penuh
Karyawan swasta ini mengaku terkejut ketika beberapa hari lalu mendapat kabar pemerintah mengakhiri siaran TV analog.
Pasalnya, selama ini dirinya termasuk yang masih menikmati siaran televisi melalui TV analog.
Hanya saja sejak beberapa waktu lalu, televisinya mengalami kerusakan.
Karena itu ketika kemudian mendapat kabar pemerintah hanya mematikan TV analog di wilayah Jabodetabek, dirinya akan segera memperbaiki televisinya.
"Kemarin sempat berpikir mau menjual televisi itu karena katanya TV analog dihentikan total menyeluruh se-Indonesia," tandas Khairur.
Namun setelah mendapat kabar terkini TV analog di luar Jabodetabek masih tetap bisa dinikmati, dirinya berubah pikiran.
"Lebih baik saya perbaiki, sayang kalau dijual," sebutnya.
Jika misalnya kelak pemerintah mematikan TV analog secara menyeluruh, dirinya berharap pemerintah mengatur penjualan Set Top Box (TSB).
Baca juga: 4 Bulan Buron, Polisi Akhirnya Bekuk Penganiaya Pemuda di Sungai Jingah Banjarmasin
"Kalau TV analog nanti benar-benar dimatikan secara total, pasti kan bakal melonjak harga STB. Jadi, sebaiknya jika hal itu nanti diberlakukan maka pemerintah mesti menetapkan batasan harga tertinggi STB," cetusnya.
Terpisah, warga Pelaihari lainnya, Fatma, mengaku hingga saat ini masih dapat menikmati siaran TV analog.