Gerhana Bulan 2022

Puncak Gerhana Bulan 2022 Masih Terjadi, Buya Yahya Ingatkan Masih Bisa Laksanakan Shalat Khusuf

Puncak gerhana bulan total masih berlangsung. Mulai terjadi pada pukul 18.00 WIB dan akan berakhir 1,5 jam kemudian.

Editor: M.Risman Noor
capture kanal youtube Al-Bahjah TV
Buya Yahya terangkan mengenai panduan Shalat Gerhana Bulan. 

BANJARMASINPOST.CO.CO.ID - Puncak gerhana bulan total masih berlangsung. Mulai terjadi pada pukul 18.00 WIB dan akan berakhir 1,5 jam kemudian.

Bagaimana bagi yang belum melaksanakan shalat gerhana bulan.

Buya Yahya mengingatkan masih bisa dilaksanakan hingga gerhana bulan berakhir.

Namun kalau sudah selesai maka shalat khusuf tak bisa diqadha.

Berikut Ini adalah niat dan tata cara Shalat Gerhana Bulan. Buya Yahya menjelaskan tentang shalat sunnah ini. .Ya hari ini Selasa 8 November 2022 adalah Gerhana Bulan Total.

Baca juga: Gerhana Bulan Total Terjadi Hari Ini 8 November 2022, Awal Penumbra Terjadi 15.02 WIB

Baca juga: Puncak Gerhana Bulan 2022 Mulai 18.00 WIB, Simak Doa Ketika Melihat Keajaiban Alam

Buya Yahya memaparkan shalat gerhana baik Gerhana Bulan dan Matahari disunnahkan untuk dikerjakan secara berjamaah namun Shalat Gerhana Bulan juga bisa dilakukan sendiri.

Diterangkan Buya Yahya, shalat gerhana hukumnya sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan, dan jikalau waktunya terlewat maka sudah tidak bisa diqadha.

Gerhana Bulan Total adalah fenomena tata surya yang melibatkan Bumi, Matahari, dan Bulan.

Fenomena ini terjadi ketika Bulan terutup oleh bayangan Bumi. Peristiwa ini hanya dapat terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tepat atau hampir membentuk garis lurus dan Bulan berada dalam fase Bulan purnama.

Buya Yahya menjelaskan shalat Gerhana Bulan dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamah.

"Meski disunnahkan berjamaah namun tidak harus berjamaah, boleh dilakukan sendiri-sendiri," terang Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.

Shalat Gerhana Bulan adalah sunnah yang sangat diharapkan untuk dikerjakan umat muslim.

Jenis shalat sunnah ini yakni shalat sunnah yang jika sudah terlewat waktunya maka tidak bisa diqadha.

Shalat Gerhana Bulan dilaksanakan lantaran ada sebab yakni Gerhana Bulan itu sendiri, apabila Gerhananya hilang maka berakhir kesunnahannya.

Berbeda dengan sejumlah shalat sunnah lain yang bisa dilaksanakan dengan cara mengqadhanya di waktu lain.

"Namun jika dalam kasus saat tengah shalat khusuf atau Gerhana Bulan, rembulan sudah tersingkap atau terang kembali, maka tidak apa-apa untuk melanjutkan hingga selesai," ucap Buya Yahya.

Apabila bulan sudah bercahaya maka sudah tidak bolehkan untuk memulai shalat Gerhana Bulan.

Jumlah rakaat shalat Gerhana Bulan adalah dua rakaat, tata cara shalat Khusuf yakni setiap satu rakaat ada dua kali berdiri yang dijeda dengan rukuk.

Baca juga: Amalan Enteng Dapat Jodoh dan Pekerjaan, Buya Yahya Ingatkan Pentingnya Menjaga Hati

Dianjurkan membaca surah yang panjang dalam shalat Gerhana Bulan, dengan dua rukuk setiap dua rakaat dianjurkan memperpanjang tasbih, sedangkan di sujudnya tidak.

Pendapat lainnya bacaan tasbih bisa diperpanjang sama dengan bacaan rukuk pada shalat khusuf.

Disunnahkan melakukan khutbah sebagaimana rukun di khutbah shalat Jumat, artinya khutbah di shalat Jumat berlaku pula di shalat Gerhana.

"Mengeraskan suara atau bacaan di saat shalat Gerhana Bulan atau khusuf, pada martabat yang pertama atau paling sempurna, setelah membaca Surah Al-Fatihah sebelum rukuk pertama disunnahkan membaca Surah Al-Baqarah," jelas Buya Yahya.

Selain Surah Al-Baqarah diperkirakan sama dengan surah tersebut, kemudian di berdiri kedua masih rakaat pertama setelah Surah Al-Fatihah dianjurkan membaca 200 ayat surah Alquran.

Setelah itu, rukuk, lalu sujud, dan berdiri lagi. Berdiri pertama di rakaat kedua usai membaca Surah Al-Fatihah diperkirakan membaca 150 ayat.

"Lalu rukuk berdiri lagi, membaca Surah Al-Fatihah, lalu membaca surah sebanyak 100 ayat," paparnya.

Martabat yang kedua, shalat khusuf dilakukan sebagaimana shalat Shubuh atau Dhuha namun hanya saja rukuk yang dilakukan dua kali, ini yang paling umum dilakukan.

Martabat yang ketiga, cukup menunaikan sebagaimana shalat Dhuha dua rakaat, hukumnya sah, kemudian diakhiri dengan khutbah.

Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat shalat berikut niat shalat Gerhana Bulan:

Niat Shalat Khusuf atau Shalat Gerhana Bulan Sendirian

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillaaji ta'aalaa

Artinya: Aku niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala.

Niat Shalat Khusuf atau Shalat Gerhana Bulan Berjamaah

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ

Artinya, “Saya sholat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved