Mumi Wanita Bertato

Penemuan Mumi Wanita Mesir Bertato di Pinggul, Terungkap Ada Sejak 3.000 Tahun Lalu, Ini Fungsinya

Heboh penemuan mumi wanita bertato di Mesir. Ternyata tato di pinggul telah ada sejak 3.000 tahun lalu. Ini fungsinya

Editor: Irfani Rahman
(Image credit: Anne Austin/University of Missouri-St. Louis)
Inilah tato di tulang pinggul kiri mumi wanita Mesir yang dimakamkan di Deir el-Medina . Tato di pinggul di wanita Mesir diperkirakan ada sejak 3000 tahun lalu 

BANJARMASINPOST.CO.ID -Penemuan mumi wanita bertato di pinggul mengejutkan para ahli. Ternyata wanita bertato di Mesir telah ada sejak sekitar 3.000 tahun lalu. Simak juga fungsi tato di pinggung bagi wanita Mesir.

Tato saat  ini menjadi hal biasa bagi pria dan juga wanita. Hiasan gambar tubuh ini juga telah ada sejak ribuan tahun lalu di Mesir.

Saat  ini Tato menghiasi berbagai posisi di tubuh baik lengan,  dada, kaki hingga di pinggul.

Bahkan tato di pinggul bagi wanita saat ini sudah jadi tren dan terlihat dari para selebiti mentato bagian pinggung mereka.

Namun jauh sebelum itu, wanita Mesir kuno rupanya sudah merajah bagian tubuh tersebut.

Baca juga: Mumi Bayi Bangsawan Ini Terawetkan Dengan Baik, Kenakan Pakaian Sutra, Terbongkar Penyebab Kematian

Baca juga: Teknologi Bongkar Penyebab Kematian Dua Mumi Pria Berusia 1.000 Tahun, Dipukul Hingga Tewas

Hal tersebut terungkap dari bukti arkeologis baru dari mumi Mesir, yang menunjukkan praktik tato di pinggul sudah berusia lebih dari tiga ribu tahun.

Di situs Kerajaan Baru Deir el-Medina (1550 SM hingga 1070 SM), peneliti Anne Austin dan Marie-Lys Arnette menemukan, bahwa tato di bagian pinggang bawah ini kemungkinan besar berhubungan dengan dewa Mesir kuno Bes, yang melindungi perempuan dan anak-anak terutama saat melahirkan.

Mengutip Live Science, Minggu (13/11/2022) Deir el-Medina terletak di tepi barat Sungai Nil, di seberang situs arkeologi Luxor.

Mulai tahun 1922, sekitar waktu yang sama dengan penemuan makam Firaun Tutankhamun, situs tersebut digali oleh tim peneliti dari Prancis.

Deir el-Medina yang termasuk dalam periode Kerajaan Baru ini dikenal sebagai Set-Ma'at, komunitas terencana yang tinggal di lingkungan besar dengan jalan-jalan persegi panjang.

Komunitas ini bertanggung jawab membangun makan untuk penguasa Mesir. Para prianya akan pergi selama berhari-hari untuk mengerjakan makam, sementara wanita dan anak-anak tinggal di desa Deir el-Medina.

Bagian penting dari situs adalah apa yang disebut Great Pit, tempat pembuangan kuno yang penuh dengan potongan gaji, kuitansi, dan surat di atas papirus yang telah membantu para arkeolog lebih memahami kehidupan orang biasa.

Baca juga: Kondisi Terkini Mayat Hidup Lagi di Bogor, Dirawat di RS  Dokter Sebut Alami Penurunan Kesadaran

Baca juga: Heboh Kasus Mayat Hidup Lagi di Bogor, Polisi Turun Lakukan Penelusuran, Ini Kata Kapolres

Namun di Great Pit tak disebutkan mengenai praktik tato. Sehingga, penemuan setidaknya enam wanita bertato di Deir el-Medina cukup mengejutkan para peneliti.

"Menemukan bukti tato bisa jadi langka dan suli,t karena perlu menemukan kulit yang diawetkan dan terbuka," ungkap Anne Austin, penulis utama studi dari University of Missouri-St. Louis.

"Karena kita tak pernah membuka mumi, satu-satunya kesempatan untuk menemukan tato adalah ketika para penjarah membiarkan penutup mumi terbuka, sehingga kita bisa melihat orang yang meninggal itu setelah ribuan tahun," kata Austin lagi.

Bukti baru yang ditemukan Austin berasal dari dua makam yang diperiksa pada 2019. Saat memeriksanya, ia menemukan kulit terawetkan dengan pola warna hitam gelap yang menciptakan gambar yang akan terlihat simetris di sepanjang punggung bawah wanita.

Tepat di sebelah kiri garis horizontal tato terdapat gambar Bes dan mangkuk, gambar yang berhubungan dengan ritual penyucian selama minggu-minggu setelah melahirkan.

Tato kedua ditemukan pada seorang wanita paruh baya yang ditemukan di makam terdekat. Fotografi inframerah mengungkap tato yang sulit dilihat dengan mata telanjang.

Gambar rekonstruksi dari tato ini menunjukkan wedjat, atau Mata Horus, dan kemungkinan gambar Bes memakai mahkota berbulu.

Kedua gambar tersebut menunjukkan, bahwa tato ini terkait dengan perlindungan dan penyembuhan.

Sedangkan pola garis zigzag mungkin mewakili rawa. Pola itu terkait dengan air pendingin yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit akibat menstruasi atau persalinan.

Dari temuan tersebut lah peneliti kemudian menyimpulkan, tato digunakan untuk melindungi ibu dan anak.

"Tato yang baru dijelaskan sangat rumit dibandingkan dengan praktifk tato Mesir sebelumnya. Dan tato ini merepresentasikan pelindung di tubuh wanita, menjadikannya semacam jimat ajaib portabel," papar Sonia Zakrzewski, ahli bioarkeolog dari University of Southhampton, Inggris yang tak terlibat dalam penelitian.

Lebih lanjut, tak diketahui seberapa luas penyebaran praktik tato ini di Mesir selama periode tersebut.

Baca juga: Rincian Harga Emas Antam Terbaru Hari Ini, Termurah Rp Rp540.500 dan Termahal Rp921.600.000

Baca juga: Rincian Harga Emas Antam Terbaru Hari Ini, Termurah Rp Rp540.500 dan Termahal Rp921.600.000

Sehingga, peneliti berharap bisa menemukan lebih banyak lagi bukti tato lain untuk mengetahui apakah yang ditemukan di Deir el-Medina merupakan hal yang unik atau memang sudah menjadi tradisi yang lebih luas di Mesir Kuno, hanya belum ditemukan.

Studi dipublikasikan di Journal of Egyptian Archaeology.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tato di Pinggul Jadi Pelindung Wanita Mesir Kuno yang Melahirkan",

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved